Thursday, February 6, 2020

Harta yang Sesungguhnya

Bismillaah

Hari ini, alhamdulillaah, dapat teguran lagi dari Allah. Astaghfirullah, betapa diri ini banyak melakukan kesalahan dan dosa.

Sore ini, saya dan teman-teman akan membezuk salah seorang sahabat yang sedang diopname. Biasanya kami patungan untuk sekadar meringankan beban yang sedang sakit. Saya sudah berniat ingin bersedekah sedikit saja karena memang uang yang saya miliki juga pas-pasan. Sedangkan kebutuhan masih sangat banyak.

Sebelum membezuk, kami sempatkan untuk membaca tafsir surat Al Muzzammil ayat 19-20. Nah, di sinilah saya merasa mendapat teguran dari Allah. Di bagian akhir ayat 20, berbunyi:

... وَاَ قْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَ نْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ هُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًا ۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"... dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Yang dimaksud dengan pinjaman yang baik adalah sedekah dan zakat. Dalam surat Al Baqarah ayat 245 disebutkan bahwa barang siapa memberikan pinjaman kepada Allah, maka Allah akan membalasnya dengan berlipat ganda.

Allah SWT berfirman:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗۤ اَضْعَا فًا کَثِيْرَةً ۗ وَا للّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُطُ ۖ وَ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

"Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 245)

Lalu dalam sebuah hadits, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya "Sesungguhnya harta seorang di antara kalian adalah apa yang kalian berikan. Sedangkan harta pewarisnya adalah yang ditahannya." (HR. Al Bukhari)

Berarti, harta kita yang sesungguhnya adalah harta yang kita infakkan di jalan Allah. Sedangkan harta yang kita simpan, yang kita tabung, nantinya akan menjadi milik ahli waris kita, bukan milik kita. Astaghfirullah. Sungguh mendalam ilmu yang saya dapat hari ini. Seperti ditampar rasanya. Saya yang berusaha menahan-nahan harta yang cuma sedikit, ternyata itu tidak akan menjadi harta saya. MasyaAllah, alhamdulillaah. Terima kasih ya Allah, Engkau telah mengingatkan hamba agar tidak pelit.
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.

No comments: