Thursday, July 31, 2025

Memupuk Kecintaan Anak pada Allah sejak Kecil


Topik ini menjadi pembahasan yang bagi saya pribadi, refleksinya sangat dalam. Saya seorang ibu dari dua orang putra yang lahir dari rahim saya. Pertama akan masuk usia 7 tahun dan kedua usia 4 tahun. Selain itu, saya memiliki adik bungsu kandung yang rentang usianya selisih 18 tahun dengan saya, sehingga saya mendapat bagian untuk mendidik adik bungsu saya atau bisa diibaratkan menjadi Ibu lebih awal melalui trial.


Dalam proses pengasuhan, ternyata ada rasa yang berbeda ketika mengasuh anak-anak kecil dan mendidik calon pemuda. Ketika kita berhasil memegang seorang anak di 7 tahun pertamanya, maka akan jauh lebih mudah melekatkan antara jiwa ke jiwa, hati ke hati, dan mendidiknya ke depan, di usia selanjutnya. Usia 7 tahun pertama adalah penentu. Apabila kita mengenal _golden age_ pada usia 5 tahun, ternyata dalam Islam sebenarnya seluruh rentang usia manusia merupakan _golden age_. Bedanya adalah _golden age_ untuk setiap kondisi-kondisi tertentu. 

Misalnya untuk keimanan golden age 7 tahun pertama, untuk bahasa golden age 7 tahun pertama. Kemudian 7 tahun berikutnya ada lagi, ada lagi, dan seterusnya.


Sebagai orang tua, ternyata keilmuan-keilmuan tentang menjadi orang tua terhadap anak usia dini ataupun orang tua terhadap anak calon pemuda itu memiliki dinamikanya masing-masing. Hari ini kita akan membahas tentang memupuk kecintaan anak pada Allah dari usia kecil.


Saya merasakan betul tantangannya yang lebih besar dalam menanamkan keimanan,  apabila 7 tahun pertamanya tidak dipegang dengan baik. Sebab, 7 tahun pertama adalah usia emas tentang keimanan.


Islam memiliki timeline dalam mendidik dan mengasuh anak yaitu mulai 15 tahun awal, di mana anak lahir 0 tahun sampai dengan batasnya dia aqil baligh. Aqil baligh memiliki dua frasa yang digabungkan aqiil artinya dewasa secara mental, dewasa secara akal berfikir, dan sanggup untuk memikul beban. Kemudian baligh, yaitu dewasa atau matang secara biologis. 

Sehingga makna aqil baligh adalah dewasa keseluruhan, baik secara mental maupun dewasa secara biologis, yang tentunya sudah matang.


Tanda anak sudah masuk usia baligh atau dewasa secara biologis adalah, apabila perempuan dengan haidh, sedangkan laki-laki ditandai dengan mimpi basah.


Kedua frasa aqiil dan baligh harus sepaket, sebab tantangan hari ini, banyak orang yang kondisi biologisnya sudah matang yang apabila tidak dibarengi dengan kematangan berpikir, maka akan dengan mudah senang terhadap hal-hal yang menggairahkan dan mudah juga untuk disalurkan karena ia tidak memikirkan konsekuensi. Oleh sebab itu, aqil dan baligh harus selalu disatukan.


Pendidikan yang selaras fitrah ini merupakan konsep pendidikan yang selaras dengan Islam yang mengantarkan anak menjadi pemuda atau syabab.  Dalam Islam, identik dengan karya, kontribusi, dan dedikasi sehingga  diharapkan tidak banyak rentang peralihan dan supaya menjadi sosok yang berkarya, berdedikasi, juga berkontribusi.



Kenapa timelinenya adalah 15 tahun? Karena ini nanti akan dipakai untuk mempelajari bagaimana menumbuhkan rasa kecintaan anak pada Allah di rentang masa anak  0-15 tahun. Dalam prosesnya dibagi-bagi lagi menjadi: 0-2 tahun, 2-7 tahun, 7-10 tahun, 10 sampai 15 tahun. 


Jadi, yang dilakukan di setiap rentang usia adalah berbeda-beda: 
Pada usia 0-2 tahun, sebagaimana landasan ayat Qurannya susuilah anakmu dimaksimalkan sampai 2 tahun, maka usia 0 - 2 tahun ini dijadikan acuan untuk melakukan sesuatu berhubungan dengan keimanan, memupuk keimanan anak untuk cinta kepada Allah.


Lalu usia 2-7 tahun ini adalah pra-tamyiz atau sebelum tamyiz. Masuk usia 7 tahun adalah fase tamyiz. Pada fase tamyiz ini, anak dianggap sudah bisa mulai diisi, mulai berpikir logis, bernalar, dan sudah bisa berpikir runut untuk siap belajar. 


Setelah tamyiz, anak akan masuk fase mumayyiz yaitu orang yang bisa membedakan harapannya, minimal membedakan baik - buruk, benar - salah dalam level-level sederhana. Itu tanda bahwa anak kita sudah masuk mumayyiz yang sudah bisa membedakan hal-hal sederhana.


Kemudian usia 7 - 10 tahun.  Ini ada proses lagi dan usia 10-15 tahun ada proses lagi. Timeline ini Insya  Allah sudah ada landasannya yang dirumuskan oleh almarhum Ustad Hari Santoso Hasan dalam literatur pendidikan berbasis fitrah. Jadi, Insya Allah ini memudahkan untuk cepat dipahami bagi kita dalam proses mendidik anak. 


Apabila pendidikan anak kita belum terpenuhi pada usia tersebut, maka kita bisa evaluasi pembelajaran di hari ini, apa yang sudah dan apa yang belum diberikan kepada anak, padahal itu adalah hak mereka sebagai bentuk pendidikan keimanan.


Terdapat satu quotes yang mengikat pembelajaran kita hari ini yaitu ”cinta dapat melahirkan rasa takut, tapi takut tidak dapat melahirkan rasa cinta”.  


Contoh saja, kecintaan kita dengan pasangan kita yang membuat kita takut mencederai hatinya, takut mencederai kepercayaannya. 


Jadi, rasa takut itu bisa lahir dari perasaan cinta. Namun, jika sudah takut lebih dulu, maka belum tentu akan lahir rasa cinta.


Perkara cinta kepada Allah menjadi yang paling awal. Ketika bicara memupuk kecintaan Allah sejak kecil, maka fokusnya memang betul memupuk cinta. Karena nantinya, cinta itulah yang ada pada diri anak kepada Allah,  yang akan melahirkan rasa takut untuk berkhianat pada amanah kehidupan yang Allah berikan pada dirinya, rasa takut untuk mencederai perintah Allah, rasa takut untuk kepeleset berbuat maksiat. Itu semuai rasa takut yang lahir dari rasa cinta.


Dan biasanya, takut yang lahir dari rasa cinta akan membuatnya lebih menjaga sikap, lebih menjaga akhlak, dan lebih menjaga adab.


Namun, apabila kita menakut-nakuti sedari kecil untuk takut dengan zat Allah, biasanya orang tua menggunakan Allah untuk mewakili kemarahan dirinya. Misalnya,  _”jangan rebutan ya, nanti Allah marah”_. Orang tua menggambarkan Allah sebagai zat pemarah, zat yang penghukum sehingga anak akan takut.


Anak yang tumbuh dengan imaji bahwa Allah adalah zat yang menakutkan sehingga lahir rasa takut dalam dirinya itu, sulit untuk menumbuhkan rasa cinta dalam dirinya pada Allah. Sedangkan motor dari penghambaan itu harus komplit: ada cinta, ada takut. Nah, ini salah kaprahnya. Biasanya anak harus takut sama Allah jadi ditakut-takutin dan memang menakut-nakuti anak itu lebih efektif membuat dia mengikuti keinginan orang tua.


Itulah makna cinta dapat melahirkan rasa takut, tapi takut tidak dapat melahirkan rasa cinta dan itu kata kunci kita terkait menumbuhkan kecintaan anak pada Allah sedari kecil.


Pada Quran surat Ibrahim ayat 24-26 ini menjadi ayat yang membuat, kalau di saya sih, efeknya menjadi menjadi sabar. Lebih sabar ketika mengasuh dan mendidik 15 tahun itu berlaku untuk setiap anak ya, bukan hanya anak yang pertama lahir. 


_”Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan; kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh, dan cabangnya menjulang ke langit.  Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Robb-nya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia, supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap tegak sedikitpun.”_


Dalam ayat ini, secara sederhana Allah mengumpamakan seorang manusia  dengan pohon. Dan pohon yang digambarkan adalah salah satunya pohon yang baik. Maksudnya yang baik di sini adalah akarnya teguh, cabangnya menjulang ke langit, dan memberikan buah pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. 


Apabila manusia itu diibaratkan pohon, maka pohon yang baik ini adalah manusia yang baik, manusia yang bagus kualitasnya. Manusia yang bagus kualitasnya akarnya teguh, akar ini serupa dengan keimanannya, keimanannya kokoh, cabangnya menjulang ke langit, pohonnya memberikan buah kepada setiap musim. 


Buah itu karya, kontribusi, dan dedikasi pada setiap musim. Artinya dia tidak kenal waktu, setiap ada kesempatan selalu memberikan manfaat dan itulah manusia yang paripurna, memiliki manfaat untuk orang lain.


Pohon yang dimaksud dalam Quran surat Ibrahim ini ayat 24-26 ini adalah pohon yang berbuah setiap musim. Manusia yang baik itu yang berbuah setiap musim. Yang berbuah setiap musim itu adalah pohon-pohon yang rata-rata tumbuhnya lama, butuh jangka waktu panjang, maintenancenya cukup effort. Hanya petani atau perkebun atau hanya yang telaten, hanya yang mau sabar yang akan bisa membantu menumbuhkan pohon dengan jangka waktu yang lama sampai dengan tumbuh buahnya. Apabila sudah tumbuh buah pertama, biasanya dia tidak bisa dihentikan, berikutnya berbuah dan berbuah. 


Artinya adalah kalau kita mau menumbuhkan manusia kecil di rumah kita, anak-anak kita yang insya Allah harapannya kelak jadi manusia terbaik, sebaiknya kita optimalkan semampu kita. Berarti kita bersiap dalam jangka waktu yang panjang dengan effort yang nggak sedikit.


Berbicara tentang memupuk kecintaan pada Allah berarti membicarakan tentang fitrah keimanan, karena yang bisa menumbuhkan rasa cinta kepada Allah itu karena ada fitrah,  khususnya fitrah keimanan. 


Setiap anak lahir dalam keadaan keimanannya yang ia pernah bersaksi bahwa Allah adalah Robnya. Tidak ada anak yang tidak cinta kepada Allah. Semua anak itu pada dasarnya cinta kepada Allah dan cinta kepada kebenaran.


Ayah dan ibu memiliki peran yang berbeda terkait dengan pendidikan fitrah keimanan. Ayah adalah pendidik akidah dan keimanan, dan ibu pendidikan akhlak. Dalam Quran,  terkait aqidah itu diwakili cuplikan kalimat atau dialognya itu oleh tokoh laki-laki. Contohnya Lukmanul Hakim. Dalam Al-Qur'an Allah sampaikan bahwa Lukmanul Hakim berkata kepada anaknya, _”Yaa Bunayya, (wahai anakku) janganlah engkau menyekutukan Allah.” Kalimat tersebut adalah kalimat aqidah yang pendidiknya  disandarkan pada ayah. 


Aqidah adalah hitam-putih, benar-salah, halal-haram, tidak ada tengah-tengah, tidak ada abu-abu. Akidah itu kaku dan harus tegas. Ayah memiliki profil yang tegas dan cenderung lebih kaku daripada ibu.


Sedangkan ibu khasnya adalah cerewet dan kecerawatan ibu hadir secara  natural. Harapannya kecerawatan ini diberikan oleh Allah kepada ibu untuk mendidik akhlak dan akhlak itu butuh pengulangan. 


Misalnya kita sebagai ibu yang mengingatkan anak untuk makan pakai tangan kanan, atau saat menguap harus ditutup. Kadang juga mengingatkan kepada anak untuk bersalaman pada om, tante, kakek atau nenek. Kecerewetan tersebut diaplikasikan untuk mendidik akhlak anak.


Membahas anak usia 0-2 tahun. Rawatlah rasa cinta dan imaji positif anak. Bahwa Rabb Allah adalah Rabb (Pencipta, Pemberi Rezeki, Pengatur alam semesta). 


Anak melihat perwakilan Allah itu dari orang tuanya. Jadi sebelum anak kenal Allah, anak kenal kita dulu sebagai orang tuannya. Bayi melihat ibunya terlebih dulu, lalu ayahnya. 


Nah, apabila ibu dan ayahnya baik maka penciptanya pasti baik. Sehingga, ketika ibu dan ayah tidak berperan baik atau banyak galaknya, sebenarnya yang paling dikhawatirkan adalah imaji anak kepada Allah sebagai penciptanya. 


Jadi, pasanglah mimik wajah yang nyaman dan ada suara yang nyaman kepada anak.


Berikutnya tentang anak yang rentang usia 3-7 tahun. Pada usia ini masih mengajarkan sama, yaitu mengenalkan kecintaan pada Allah dan ditambah mulai mengenalkan Nabi Muhammad  ﷺ adalah utusan Allah dan Islam adalah agama atau jalan hidup keselamatan, dengan cara penyampaian yang bisa diterima oleh anak, bukan cara orang dewasa. 


Beri kabar gembira kepada anak sebanyak-banyaknya, beri kabar gembira pahala atau nanti Allah akan memberi kebaikan. 


Berikan cerita kisah-kisah yang imajinya positif terhadap Allah dan Rasulullah ﷺ, dan  hindarkan dulu kisah-kisah terkait neraka, azab, Dajjal, atau kiamat. Walaupun benar, namun dahulukan cinta dulu pada Allah.

Wednesday, February 5, 2025

Terulang Lagi



"Ini aturan siapa? Apa Bapak sendiri, yang bikin aturan?" tanya sesebapak dengan angkuhnya kepada Pak Suami. Paksu yang lagi ribet melayani pembeli yang rebutan ingin segera mendapatkan gas, jadi emosi juga. Dari tadi dia sudah berusaha bersabar dengan orang-orang yang memaksa agar bisa beli padahal stok sudah habis. Eh, ini orang datang-datang malah bikin emosi. Jadi tersulut deh, gara-gara orang itu.


Ya, sore ini, kejadian yang sudah terjadi di mana-mana, orang banyak mengantre untuk beli gas melon (5 kg), akhirnya terjadi juga di rumah saya. Tadi saat pulang mengajar, hampir saja saya tidak bisa masuk ke halaman rumah sendiri gara-gara penuh motor dan orang yang antre gas. Ternyata, mereka sudah antre sejak pagi. 


Tak hanya di rumah. Tadi saat masih di sekolah, hp saya pun berdenting terus karena banyak yang menanyakan gas. Bahkan ada yang pesan juga untuk disisakan. Lha, saya mana tahu, kalau keadaan di rumah sudah se-hectic itu. Teh suami pun sampai belum habis diminum gara-gara sibuk sama orang-orang. Biasanya sudah habis dua gelas. Ini, satu saja belum habis. MaasyaaAllah.


Kami memang memiliki usaha pangkalan gas. Kejadian ini sudah yang kedua kali; banyak pembeli yang berdatangan, semua ingin mendapatkan meski hanya 1 tabung. Sedangkan stok kami hanya 300, itu pun dua hari sekali. Kemarin saja, pelanggan baru, artinya selama ini mereka tidak beli ke rumah kami, ada 200 orang. Padahal selama ini, 300 tabung itu cukup untuk para pelanggan lama saja. Dengan adanya tambahan itu, pelanggan lama jadi tertunda penyediaannya.


Banyak cerita di balik sulitnya gas ini. Kalau masyarakat menyebutnya 'langka'. Sebenarnya tidak langka, hanya saja tidak bisa dibeli di warung-warung seperti biasa. Peraturan pemerintah melarang warung menjual gas. Masyarakat harus beli langsung ke pangkalan yang sudah ditunjuk resmi. Akibat aturan ini, ada yang sampai tiga hari tidak masak, jadi harus beli lauk matang. Ada yang sampai memelas, sehingga tabung gas di dapur kami pun harus dikeluarkan. Alhasil, tukang gas tapi malah tidak punya gas dan tidak bisa masak. 



Kabar terakhir, di TV dan media sosial, Presiden memerintahkan agar peraturan itu dihapus. Apa alasannya, kurang jelas juga. Mungkin karena sudah ada kasus yang meninggal dunia saat mengantre gas. Innalillahi wa innailaihi rooji'uun. 


Walaupun media sudah mewartakan peraturan terbaru tersebut, namun di lapangan realitanya berbeda. Karena belum ada surat resmi dari pemerintah, maka banyak pangkalan gas yang belum berani menjual ke warung-warung, seperti tempat kami. Akhirnya, di sini masyarakat masih berbondong-bondong ke pangkalan. Walaupun tidak se-riweuh hari Senin, tetap saja rumah kami harus terbuka seharian, bahkan sampai malam untuk melayani masyarakat yang ingin membeli gas.


Untuk mengatur antrean, akhirnya suami membuat nomor antrean, sama seperti dulu. Yang punya nomor, berarti bisa mendapatkan gas. Dengan demikian, pelanggan lebih tertib dan lebih terpantau. Seandainya sudah melebihi kuota, maka antrean dihentikan.


Begitulah dinamika kehidupan kita di Indonesia tercinta. Semoga segala kesulitan maupun kesusahan yang kita alami, dapat menjadikan kita lebih dewasa, lebih tangguh, lebih bijaksana. Apa yang kita alami hari ini, belum seberapa dibandingkan saudara-saudara kita di Palestina. Semoga Allah selalu memudahkan urusan kita semua, memberikan kekuatan kepada kita dalam menghadapi dan menjalani segala ketentuannya. Aamiin yaa rabbal'aalamiin 🤲🏻.







Monday, February 3, 2025

Review "Rasa"



Judul buku: Rasa
Penulis: Tere Liye 
Penerbit: Sabakgrip
Cetakan: 12, Mei 2012
ISBN: 978-623-97262-3-2
Tebal buku: 421 hlm.


Bismillah 



Lin, yang nama lengkapnya Linda, adalah seorang gadis SMA yang tidak biasa. Selain belajar, dia pun harus berjuang untuk bekerja part time karena ayahnya tidak ada. Kemana ayahnya? Itulah yang menjadi salah satu rahasia di buku ini.



Walaupun sambil bekerja, Lin tetap berprestasi di sekolahnya, bahkan selalu menduduki ranking 2. Ranking satunya sudah menjadi jatah tetap sahabatnya, Jo. Ya, mereka tetap bersahabat walaupun dalam nilai rapor, mereka bersaing. Persahabatan mereka sudah terkenal di seluruh warga sekolah mereka. Bila di sana Lin, pasti ada Jo.



Namun, hidup tak selamanya mulus. Begitu pun kehidupan Lin. Walaupun memang selama ini, kehidupannya bisa dibilang sudah penuh dengan persoalan hidup, kini persahabatan mereka yang diuji.



Lin bertemu sahabat kecilnya. Dua orang sekaligus. Pastinya bikin Lin bahagia. Yang satu perempuan, yang sekarang juga satu kelas dengannya. Satu lagi laki-laki, yang sekarang ternyata sudah lebih dewasa dan tentu saja, tampan. 



Ternyata pertemuan kembali itu, tidak hanya memberikan kebahagiaan, namun juga masalah. Masalah keluarga, juga masalah persahabatan. 



Namanya juga hidup, pasti penuh masalah. Sudah pusing dengan kedua masalah tersebut, masih ditambah lagi dengan masalah pekerjaan. Walaupun begitu, Lin tetap menjalani hidup dan berusaha profesional. Dan akhirnya, masalah pekerjaan bisa dia lalui dengan selamat dan sukses. Bahkan dia diangkat menjadi murid seseorang yang telah diidolakan sejak kecil, sejak ia menekuni hobi yang kini menjadi pekerjaannya.



Selalu keren, buku Tere Liye ini. Lin seakan menjadi embun di kegersangan dunia remaja yang lebih banyak berita negatif daripada positifnya. Semoga banyak pembaca yang bisa belajar dari keteguhan dan semangat Lin. Ketidakutuhan keluarga bukan menjadi rintangan untuk mendapatkan kesuksesan. Walaupun harus sekolah sambil bekerja, prestasi tetap bisa diraih, asal ada niat dan tekad, serta kemauan. 


Hidup memang harus berjuang, tidak bisa hanya sekadar rebahan dan scroll sosmed. 

"Nikmati proses belajarnya, bukan hasilnya." 
Salah satu quote yang keren dan sangat memotivasi. Terutama untuk mereka yang semangat belajarnya kurang. Belajar bukan sekadar untuk mendapatkan nilai dan ijazah. Lebih dari itu.


Friday, December 13, 2024

40 Atsar Sahabat

*KAJIAN Rabu Tanah Tinggi Tangerang* 

 📝 *Kitab 40 Atsar Para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam* 
📖 ( _Bab. Cintailah Kekasihmu Sekedarnya Saja_)

🎙️ *Ustadz Mukhlis Abu Dzar* 
*حفظه الله تعالى*

🕌 Masjid Al Hakim

📆 16 Oktober 2024


🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿🍂

*MUKADIMAH*

Mereka adalah orang yg direkomendasikan Rasulullah utk diikuti petunjuk2nya

Hal ini juga dapat dilihat dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, seolah-olah inilah nasehat terakhir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu ‘anhum,

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.”

🔷 *Atsar ke 4 : Cintailah Kekasihmu Sekedarnya Saja*

Dari Abu Hurairah secara marfu': 

"Cintailah orang yang kau cinta dengan sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah kepada orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cinta" 

(HR Tirmidzi)

Ali bin Abi thalib memiliki kedudukan yg dekat dengan Rasulullah, selain disebut sebagai sahabat beliau juga memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah (sepupu dan menantu rasulullah)

Ada 3 kelompok mengartikan Ali bin Abi Thalib terbagi dalam,

📍 *2 kelompok sesat* yaitu :

1️⃣ Kelompok orang2 syiah Ar-rafidhah yg ghulu kepada Ali bin Abi Thalib, sikap berlebihannya yaitu :

▪️Menganggap Ali itu maksum terjaga dari kesalahan

▪️Keturunan Ali yg menjadi imam maksum menurut mereka

▪️Yang berhak menjadi khalifah setelah Rasulullah wafat adalah Ali bin Abi Thalib

2️⃣ Kelompok khawarij yg mengkafirkan sahabat Ali bin Abi Thalib maka mereka keluar dari barisan kaum muslimin. Kelompok ini muncul karena ketidaksetujuan adanya perdamaian antara Ali bin Abi Thalib dan muawwiyah bin abi sofyan

📍 *1 Kelompok diatas jalan yang benar* yaitu :

3️⃣ Kelompok yang benar Ahlussunnah wa jamaah yaitu kelompok yang memuliakan Ali sesuai syariat dan meyakini bahwa Ali seseorang yg memiliki kedudukan istimewa.

Sumbangsih Ali utk islam adalah ia ikut dalam perang badar, uhud, hondaq dll serta termasuk orang yg dicintai Allah.

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda saat perang Khaibar,

« لأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلاً يُفْتَحُ عَلَى يَدَيْهِ ، يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ، وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ » .فَبَاتَ النَّاسُ لَيْلَتَهُمْ أَيُّهُمْ يُعْطَى فَغَدَوْا كُلُّهُمْ يَرْجُوهُ فَقَالَ « أَيْنَ عَلِىٌّ » . فَقِيلَ يَشْتَكِى عَيْنَيْهِ ، فَبَصَقَ فِى عَيْنَيْهِ وَدَعَا لَهُ ، فَبَرَأَ كَأَنْ لَمْ يَكُنْ بِهِ وَجَعٌ ، فَأَعْطَاهُ فَقَالَ أُقَاتِلُهُمْ حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا . فَقَالَ « انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ، ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ ، وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ ، فَوَاللَّهِ لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ »

“Sungguh akan diberikan bendera (yang biasa dibawa oleh pemimpin pasukan, pen.) besok pada orang yang akan didatangkan kemenangan melalui tangannya di mana ia mencintai Allah dan Rasul-Nya, lalu Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dirinya.”
Lalu kemudian para sahabat bermalam dan mendiskusikan siapakah di antara mereka yang nanti akan diberi bendera tersebut. Tiba waktu pagi, mereka semua berharap-harap bisa mendapatkan bendera itu. 
Namun, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam malah bertanya, “Di manakah ‘Ali?” 
Ada yang menjawab bahwa matanya ‘Ali sedang sakit. (Lalu ‘Ali dibawa ke hadapan Nabi, pen.), lantas beliau mengusap kedua matanya dan mendoakan kebaikan untuknya. Lantas ia pun sembuh seakan-akan tidak pernah sakit sebelumnya. Lantas bendera tersebut diberikan kepada ‘Ali dan ia berkata, “Aku akan memerangi mereka hingga mereka bisa seperti kita.” 
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jalanlah perlahan-lahan ke depan hingga kalian sampai di tengah-tengah mereka. Kemudian dakwahilah mereka pada Islam dan kabari mereka tentang perkara-perkara yang wajib. Demi Allah, sungguh jika Allah memberi hidayah pada seseorang lewat perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.” 

(HR. Bukhari, no. 3009 dan Muslim, no. 2407).

🔷 *Nasehat Ali bin Abi Thalib*

Cintailah kekasihmu biasa saja jangan berlebihan terutama cinta kepada istri, anak jangan kelewat batas sehingga karena kecintaan tersebut ia melalaikan kewajiban yg harus ditunaikan.

▶️ *Faedah* : 

📍 *Dalam bab Aqidah* agar kita bersikap tengah2 jadilah ahlul wasath (pertengahan) seperti 3 kelompok tadi antara moderat dan extreme.

Sebagaimana firman-Nya:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

“Dan demikian pula telah Kami jadikan kamu (ummat Islam) sebagai ummat yang pertengahan (adil), agar kalianmenjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian.” 

(QS. Al-Baqarah[2]: 143)

📌 *Pendapat Ahlus Sunnah Yang Pertengahan*

*(Kelompok Jabariyah)*

Di antara keyakinan dan manhaj Ahlus Sunnah yang merupakan pertengahan adalah:

▪️Ahlussunnah menentapkan Allah mempunyai nama dan sifat yg hakekatnya berbeda dengan nama dan sifat mahkluknya.

▪️Manusia tidak memiliki kehendak atas perbuatannya, karena itu kehendak Allah semata

*(Kelompok Qodariyah)*

Allah tidak memiliki takdir dan manusia yg menetapkan sesuai keinginannya

📍 *Dalam bab muamalah*
Dalam membelanjakan harta kita diperintahkan tengah2 antara sikap boros dan pelit. Sebaiknya mengeluarkan harta dengan tidak berlebihan dan sesuai kemampuan

Cinta dan mencintai sesuatu baik lawan jenis, harta, anak adalah perasaan yg memang Allah tanamkan dalam hati setiap mahluk yg kita sebut fitrah/tabi'at, namun jangan sampai cinta itu berlebihan melebihi cinta kita kepada Allah Subhana Wa Ta'ala dan mengabaikan kewajiban kita kepada Allah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّا سِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَا لْبَـنِيْنَ وَا لْقَنَا طِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَا لْفِضَّةِ وَا لْخَـيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَا لْاَ نْعَا مِ وَا لْحَـرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَا عُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَا للّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰ بِ

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 14)

🔷 *Bukti Cinta Seorang Hamba Kepada Allah* 

▪️Mengedepankan Allah daripada lainnya, seperti memiliki harta yg sdh mencapai nisab dan haul disitulah kita diuji manakah dari keduanya hal yg paling kita cintai❓mengeluarkan zakat atau menyimpannya untuk sendiri, maka jika dia mengeluarkan zakat dalam rangka melaksanakan perintah Allah itulah sebaik2 bukti cinta seorang hamba kepada Rabbnya (Mahabbah)

📍 *3 bentuk cinta kepada Allah* yaitu :

🔺 _Al Mahabbah_ dasar cinta kepada Allah

🔺 _Ar Raja_ berharap kepada Allah

🔺 _Al Khauf_ rasa takut kepada Allah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَا دًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَشَدُّ حُبًّا لِّـلّٰهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْۤا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَا بَ ۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَا بِ

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 165)

▪️Sebagai Mesin pendongkrak dalam beribadah kepada Allah, dimana semua perintahNya bukan diartikan sebagai beban berat dalam melakukannya namun sebagai bentuk rasa cinta dan nikmat serta kebutuhan baginya

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ 
Di antara doa Nabi Daud adalah

 *_ALLOHUMMA INNI AS-ALUKA HUBBAK, WA HUBBA MAYYUHIBBUK, WAL ‘AMALA ALLADZI YUBALLIGHUNII HUBBAK. ALLOHUMMAJ’AL HUBBAKA AHABBA ILAYYA MIN NAFSII WA AHLII WA MINAL MAA-IL BAARID_*

(artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu untuk selalu cinta kepada-Mu, mencintai orang yang selalu mencintai-Mu, dana mal yang dapat menyampaikanku untuk mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta kepada-Mu melebihi cintaku terhadap diriku sendiri, keluarga, dan air yang dingin).” 

(HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan)

🔷 *Macam-Macam Cinta yang Berkaitan Dengan Allah Subhana Wa Ta'ala*

1️⃣ _Mahabbatullah_ cinta kepada Allah adalah cinta karena pokok tauhid

2️⃣ _Al Hub Fillah wa Lillah_ adalah cinta karena Allah, mencintai seseorang atau sesuatu dibangun diatas kecintaan kepada Allah Subhana Wa Ta'ala

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الإِيمَانَ

“Siapa yang cintanya karena Allah, bencinya karena Allah, memberinya karena Allah dan tidak memberi pun karena Allah, maka sungguh telah sempurna keimanannya.” 

(HR. Abu Dawud 4.681)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ الله فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ِظلَّ ِإلاَّ ِظلَّهُ

“Ada tujuh orang -kata Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam- yang akan diberikan oleh Allah naungan pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah.”
Siapa tujuh orang itu?

Diantaranya:

رَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

“Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bekumpul karena Allah, benci pun karena Allah.”

3️⃣ _Al Mahabbah Ma Yuhibbullah_ adalah cinta yang alami yaitu kecintaan kepada lawan jenis, pasangan suami istri, anak dan harta namun menjadi dosa jika berlebihan dan menjadi maksiat kepada Allah

Dari ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, ia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَىُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ « عَائِشَةُ » . فَقُلْتُ مِنَ الرِّجَالِ فَقَالَ « أَبُوهَا »

“Siapa orang yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah”. Ditanya lagi, “Kalau dari laki-laki?” Beliau menjawab, “Ayahnya (yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq).” 

(HR. Bukhari, no. 3662 dan Muslim, no. 2384)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَا لُكُمْ وَلَاۤ اَوْلَا دُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."

(QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 9)

4️⃣ _Al Mahabbah Ma'allah_ adalah mencintai selain kepada Allah sebagaimana ia mencintai Allah

📍 *Bentuk kesyirikan Mahabbah-Ma'allah* :

▪️Menyamakan cinta kepada mahluk dengan cinta kepada Allah

▪️Kecintaan yg disertai dengan keagungan dan ketundukkan kepada mahluk

▪️Cinta kepada mahluk namun tidak cinta kepada Allah

📍 *Cara Agar Cinta Tidak Berlebihan*

▪️Membangun cinta diatas kecintaan karena Allah

▪️Mencintai dengan sekedarnya saja jangan melewati batas


❓ *Q & A*

1️⃣ *Ciri2 Khawarij❓Apakah masih ada dijaman sekarang❓*

➡️ Kelompok sesat yg mengatas namakan islam, orang yg termasuk dalam khawarij asalnya beragama islam, dan kelompok ini masih ada dizaman sekarang namun nama nya saja berbeda

➡️Ciri2 khawarij:

▪️Mengkritik dan menjelek2kan pemerintah serta menumbuhkan bibit kebencian

▪️Menyerukan pemberontakan

▪️Bermudah2an mengkafirkan seseorang

2️⃣ *Mana lebih utama keutamaan Ali bin abi thalib atau ustman bin Affan❓*

➡️ Ada perbedaan khilaf para ulama, namun mayoritas ulama mengatakan ustman lebih utama dari Ali bin Abi Thalib

3️⃣ *Apakah dalam sekali perjalanan umroh dibolehkan melaksanakan 2x umroh dengan 2x miqot❓*

➡️ Ada perbedaan khilag dari para ulama, namun yang paling utama adalah mengikuti umroh dan cara ibadahnya Rasulullah, bahwa rasulullah melaksanakan umroh sekali dalam safarnya tidak berulang. 


✔️ *Silahkan share sebanyak-banyaknya semoga menjadi wasilah pahala jariyah bagi kita semua*

📍 _Semoga bermanfaat & jangan lupa untuk mengamalkan ilmunya_

❌ ```Tidak dibolehkan merubah catatan yang sudah ada tanpa ijin notulen```

Kesempurnaan hanya milik Allah kekurangan dan kealpaan dalam penulisan dan penyampaian sudahlah pasti milik saya pribadi

🙏 _Mohon Maaf Lahir Bathin & Semangat Menuntut Ilmu_

📝 _Ita Ummu Nanda_

Larangan Berbuat Curang

*KAJIAN KAMIS MUSLIMAH Palem Semi Karawaci* 

 📝 *LARANGAN BERBUAT CURANG* 📝

🎙️ *Ustadz Mukhlis Abu Dzar* 
*حفظه الله تعالى*

🕌 Masjid Al Ukhuwah Palem Semi

📆 17 Oktober 2024


🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿🍂

*Bab Lanjutan*

Dalam bermuamalah baik dalam kehidupan dilingkungan keluarga maupun diluar sangat diperlukan saling pengertian diantara semua muslim agar mendapatkan kehidupan yang aman dan tentram. Jika seseorang berada dalam posisi salah baiknya ia menerima kesalahan tersebut apapun posisinya, dengan mengakui kesalahan membuktikan ia adalah seorang muslim yg bijak.

🔷 *Larangan Mencela & Memerangi Sesama Muslim*

Perlu kita ketahui diantara prinsip dasar islam adalah agar kita menjaga persaudaraan dan persatuan serta kebersamaan, dalil- dalil yg ada diantaranya :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا عْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ وَا ذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَ لَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَ صْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖۤ اِخْوَا نًا ۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّا رِ فَاَ نْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 103)

Dalam hadits lain Nabi bersabda: 

“Rasulullah bersabda: seorang muslim itu adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzalimi dan meremehkannya dan jangan pula menyakitinya.” 

(HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).

Maka upaya apa saja yg kita lakukan untuk menumbuhkan oerasaan saling mencintai dan menyayangi serta menjaga ukhuwah antar sesama itu termasuk ibadah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَهَادُوا تَحَابُّوا

“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“.

Salam, tegur dan senyum merupakan tiga perkara yang akan menumbuhkan rasa saling mencintai dan sangat dianjurkan dalam islam.

Dari Abu Dzar RA yang dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” 

(HR Tirmidzi).

Sebaliknya jika islam selalu menyeru pada mengeratkan tali islam antar sesama, islam jg melarang untuk menebar kebencian dalam hal bermuamalah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَا بَزُوْا بِا لْاَ لْقَا بِ ۗ بِئْسَ الِا سْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِ يْمَا نِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَا حِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ ۙ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

(QS. An-Nur 24: Ayat 19)

🔷 *Perkara yang Menimbulkan Permusuhan*

Abdullah bin Mas'ūd -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda,

"Mencaci seorang muslim adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekufuran."  

[Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Bukhari - 48]

# *Faedah Hadist*

▪️Ulama membedakan kalimat mencela dalam bahasa arab ada 2 yaitu :

_Sabbun_ berarti mencela karena ada aib pada dirinya dan hal ini tidak boleh dilakukan.

_Sibabun_ berarti mencela tanpa perduli dengan aibnya ada atau tidak. Dan ini yg lebih berbahaya yg akan diancam dengan kefasikan

🔷 *4 (Empat) Macam Penyimpangan Agama*

1️⃣ _Kekufuran_

2️⃣ _Fusuq/kefasikan_ bermakna keluar dari kebenaran/ketaatan dan tidaklah suatu perbuatan dikatakan kefasikan melainkan itu termasuk dosa besar

3️⃣ _Dholal/kesesatan_

4️⃣ _Riddah/murtad_

▪️Yang wajib bagi kita adalah menutup aib saudara kita, baik berkenaan tentang fisik, akhlak, maupun kemaksiatan. Karena setiap manusia pasti pernah terjerumus dalam dosa.

Dalam al quran Allah memaafkan kesalahan secara langsung seperti dalam peristiwa perang uhud yg dilakukan ustman

▪️Pada dasarnya kita wajib menutup aib saudara kita kecuali ia telah melepaskan rasa malunya dan terang2an dalam berbuat maksiat serta merasa perbuatan dosa nya dianggap benar dan khawatir akan membawa dampak buruk bagi orang lain

Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, 

‘Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.”

▪️Memeranginya adalah dosa besar termasuk didalamnya membunuh, Rasulullah menggabungkan dua hal yg harus dijaga umat muslim yaitu kehormatan dan darah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآ ؤُهٗ جَهَـنَّمُ خَا لِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَ عَدَّ لَهٗ عَذَا بًا عَظِيْمًا

"Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah Neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 93)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ.

Hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ  ۛ  كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِۢغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَا دٍ فِى الْاَ رْضِ فَكَاَ نَّمَا قَتَلَ النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَ نَّمَاۤ اَحْيَا النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَلَـقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِا لْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَ رْضِ لَمُسْرِفُوْنَ

"Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 32)

▪️Membunuhnya atau memeranginya adalah kekufuran, sekedar membunuh tidak keluar dari islam dikatakan keluar dari islam jika ia menghalalkan darahnya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ نْ طَآئِفَتٰنِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَ صْلِحُوْا بَيْنَهُمَا ۚ فَاِ نْۢ بَغَتْ اِحْدٰٮهُمَا عَلَى الْاُ خْرٰى فَقَا تِلُوا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّٰى تَفِيْٓءَ اِلٰۤى اَمْرِ اللّٰهِ ۚ فَاِ نْ فَآءَتْ فَاَ صْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِا لْعَدْلِ وَاَ قْسِطُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

"Dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 9)

🔷 *Peringatan Ancaman Dari Berburuk Sangka Kepada Muslim yang Dzohirnya Baik*

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”

# *Faedah Hadist*

▪️Seberat apapun ujian yg menimpa kita harus meyakini ujian itu adalah tanda cinta dari Allah.

“Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji” 

(HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285).

▪️Allah dan RasulNya melarang kita berprasangka buruk kepada sesama muslim

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)

🔷 *Contoh Prasangka Buruk*

🔺Su'udzon yg akan menimbulkan permusuhan

🔺Melabelkan sifat buruk (sombong, angkuh) pada seseorang yang belum tentu kebenarannya

🔺Cepat menyimpulkan kebaikan seseorang dengan sesuatu yang buruk dibalik kebaikannya

▪️Suudzon yg tercela adalah suudzon yang dibiarkan, jika ia berusaha untuk mengusir/melawan keraguannya maka tidak mengapa karena merupakan sifat manusiawi dan ini merupakan tindakan yg terpuji.

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

إن الله تجاوز عن أمتي ما حدثت به أنفسها ما لم تعمل أو تتكلم

“Sungguh Allah memaafkan bisikan hati dalam diri umatku, selama belum dilakukan atau diucapkan“

▪️Berusaha berprasangka baik dengan mencari seribu udzur

Umar pernah memberikan nasihat:

لاَ تَظُنَّنَّ بِكَلِمَةٍ خَرَجَتْ مِنْ أَخِيْكَ سُوْءً وَأَنْتَ تَجِدُ لَهَا فِي الْخَيْرِ مَحْمَلاً

“Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan prasangka yang buruk terhadap sebuah kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu, padahal kalimat tersebut masih bisa engkau bawakan pada (makna) yang baik.”

Tugas syaitan adalah selalu mendikte hati kita agar selalu memberi kesimpulan yang buruk kepada orang lain, maka dari itu berusahalah melawannya dengan berprasangka baik.

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Jauhilah persangkaan, karena sesungguhnya persangkaan itu berita yang paling dusta. Dan janganlah kamu melakukan tahassus, tajassus, saling hasad, saling membelakangi, dan saling benci. Jadilah kalian bersaudara, wahai para hamba Allâh!”. 

[HR. Al-Bukhâri, no. 6064]


❓ *Q & A*

1️⃣ Memiliki dana namun suami tidak mau diajak ibadah ke tanah suci, sedangkan istri ingin ibadah namun tdk ada mahram. Bagaimana menyikapi nya ustad❓

➡️ Haji termasuk rukun kewajiban yg penting, kewajiban haji tdk seperti sholat dan puasa yg diminta kemampuan secara harta dan fisik sebagaimana ibadah haji termasuk mahram. Jika tdk ada mahram jangan memaksakan diri melaksanakan ibadah haji. 
▪️Jangan memaksakan diri pergi haji tanpa mahram
▪️Hendaknya istri berbaik sangka kepada suami dan mengikuti keinginan suami
▪️Jika ada mahram lain yg bisa menemani maka tidak mengapa

2️⃣ Jika tidak ada mahram saat umrah atau haji, Apakah ada batasan usia ibadah umroh atau haji utk batasan mahram❓

➡️ Jawaban sudah jelas dan sangat tegas disabdakan Rasulullah tidak boleh safar wanita tanpa mahram. Dan tidak ada batasan atau perbedaan usia utk mahram semua sama rata. Jalan menuju surga masih banyak jangan terpaku pada satu ibadah

3️⃣ Ingin sholat jamaah tertinggal imam yg sudah ruku bagaimana baiknya seorang makmum❓

➡️ Wanita boleh ikut sholat jamaah ke masjid jika itu membuat ia lebih khusyu dalam sholat, diantara fiqih salat jamaah adalah sholat sendiri dng berjamaah sangat berbeda, kewajiban kita sholat jamaah adalah mengikuti iman maka jika imam ruku kita takbir lebih dahulu lalu ruku mengikuti gerakan imam. Batasan makmum mendapatkan satu rakaat adalah jika makmum ruku bersama imam

4️⃣ Ngecek HP anak sebagai bentuk proteksi dan bagaimana jika was2 datang apakah termasuk suudzon❓

➡️ Kepada anak yg perlu ditanamkan adalah suudzon jika ada indikasi yg mengharuskan kita sebagai orang tua utk ngecek, namun jika kita sdh berulang kali ngecek tidak terbukti maka jangan terlalu lama curiga karena akan akan tidak nyaman dan mengurangi rasa percaya kepada orang tua.

5️⃣ Apakah ada doa utk menghindari suudzon❓

➡️ Tidak ada doa khusus

6️⃣ Hukum membantu teman mengiklankan barang tanpa ada real barang apakah dibolehkan❓

➡️ Pertama pahami mengiklankan barang orang lain ada hadist tentang tdk boleh mengiklankan barang yg tdk ada barang nyatanya, ada hukum terkait hal ini :

▪️Sekedar mengiklankan dan ada kontak pemilik barangnya ini dibolehkan

▪️Mengiklankan barang orang lain yg seblmnya tdk bekerja sama

▪️Walaupun barang tidak ada namun sudah kerjasama dng distributor dan ini dibolehkan krn sdh ada akad kerjasama sebagai reseller/agen


✔️ *Silahkan share sebanyak-banyaknya semoga menjadi wasilah pahala jariyah bagi kita semua*

📍 _Semoga bermanfaat & jangan lupa untuk mengamalkan ilmunya_

❌ ```Tidak dibolehkan merubah catatan yang sudah ada tanpa ijin notulen```

Kesempurnaan hanya milik Allah kekurangan dan kealpaan dalam penulisan dan penyampaian sudahlah pasti milik saya pribadi

🙏 _Mohon Maaf Lahir Bathin & Semangat Menuntut Ilmu_

📝 _Ita Ummu Nanda_

Sumpah dan Nadzar

*KAJIAN KAMIS MT Humairah* 
*Gading Serpong Tangerang*

 📝 *SUMPAH & NADZAR* 📝
*_Kitab Fiqih Sunah Wanita_*

🎙️ *Ustadz Mukhlis Abu Dzar* 
*حفظه الله تعالى*

🕌 Padi Tour

📆 9 Oktober 2024

🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿🍂

*MUKADIMAH*

*HUKUM SEPUTAR SUMPAH & NADZAR*

Sumpah dimasukkan kedalam ilmu syari baik dalam pembahasan aqidah tauhid ataupun fiqih. Sumpah adalah ibadah ketika seseorang bersumpah atas nama Allah (Demi Allah) pada hakekatnya ia sedang beribadah dan bernilai pahala, tentunya sesuai dengan ketentuan2 yg akan dibahas bab ini.

Manfaat sumpah sendiri bisa menumbuhkan rasa takut dan dengan sumpah tersebut ia tidak akan ingkar janji/berbohong dan akan terus melakukan yg terbaik dengan Allah sebagai jaminannya.

📌 *Pengertian Sumpah*

_Sumpah dalam bahasa_ Al-Aimaan -dengan Hamzah difat-hahkan- bentuk jamak dari yamiin. Dan asal makna al-Yamin 
berarti tangan kanan, karena orang arab apabila bersumpah mereka saling bersalaman/berjabat tangan.

_Secara istilah_ sumpah menguatkan atau menegaskan sesuatu, tatkala seseorang ingin mempertegas apa yg ia ingin sampaikan dalam rangka menghilangkan keraguan dan mengingkarinya

_Sumpah secara umum_ adalah sesuatu yang tidak bisa diucapkan sembarangan/kapan saja, sumpah diucapkan dalam kondisi yg dibutuhkan dalam rangka mempertegas/menghilangkan keraguan dari orang yg kita ajak bicara.

Al quran turun dalam 2 fase :

▪️ _Makiyah_ Surat yg Allah turunkan dalam Al
Quran banyak terdapat sumpah didalamnya, karena yg didakwahi Rasulullah banyak orang kafir yg banyak mendustakan dan berpaling dari jalan Allah

▪️ _Madaniyah_ Surat yg Allah turunkan pada saat orang sudah banyak memeluk islam dan beriman sehingga tidak banyak terdapat sumpah sesuai dengan kondisi masyarat disana yg sdh banyak mendengar dan taat atas perintah Allah

Seseorang boleh bersumpah dalam kondisi baik yg sudah terjadi, yg sedang terjadi ataupun yg belum/akan terjadi

📌 *Adab Sumpah*

Dalam sumpah sendiri ada adab yg hatus diperhatikan agar sumpah yg diucapkan benar2 bernilai ibadah dan jangan sampai bersumpah lalu terjerumus ke dalam dosa syirik, karena dosa syirik bersumpah selain nama Allah ataupun sumpah palsu.

Adab dalam bersumpah yaitu :

1️⃣ Dimakruhkan terlalu sering bersumpah, tidak boleh sembarangan mengucapkan sumpah harus pada kondisi tertentu saja

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّا فٍ مَّهِيْنٍ 

"Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina,"

(QS. Al-Qalam 68: Ayat 10)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِا للَّغْوِ فِيْۤ اَيْمَا نِكُمْ وَلٰـكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَ يْمَا نَ ۚ فَكَفَّا رَتُهٗۤ اِطْعَا مُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَا مُ ثَلٰثَةِ اَيَّا مٍ ۗ ذٰلِكَ كَفَّا رَةُ اَيْمَا نِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗ وَا حْفَظُوْۤا اَيْمَا نَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian, atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barang siapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepadamu agar kamu bersyukur (kepada-Nya)."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 89)

# *Tafsir Quran*

▪️Tidak bersumpah diatas kebohongan

▪️Jangan sering bersumpah

▪️Jika sudah bersumpah maka jangan dilanggar

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata : “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

الْحَلِفُ مَنْفَقَةٌ لِلسِّلْعَةِ مَمْحَقَةٌ لِلْبَرَكَةِ

“Sumpah itu dapat melariskan dagangan tetapi juga menjadi penghilang berkah”

📌 *Hikmah Jarang Bersumpah*

Untuk menghindari hilangnya arti sumpah

Terjerumus kedalam sumpah palsu

2️⃣ Dapat dilakukan hanya dengan menyebut nama Allah dan sifatnya, ada 3 alat untuk bersumpah yaitu : Wau berarti Wallahi, Billahi, Tawlahi,Ba, Ta

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu sedang berjalan dengan kendaraannya, bersumpah dengan nama ayahnya, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ إِنَّ اللهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللهِ أَوْ لِيَصْمُتْ.

“Ketahuilah, sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah dengan nama ayah-ayah kalian. Barangsiapa bersumpah, hendaklah dengan (nama) Allah, atau diam.”

# *Faedah Hadist*

▪️Kecaman bersumpah selain kepada Allah

▪️Bersumpah atas nama selain Allah walaupun atas nama orang yg diagungkan/dibesarkan maka sumpahnya tidak berlaku

▪️Dibolehkan bersumpah menyebut salah satu dari nama sifat Allah

▪️Bersumpah demgan menyebut kemuliaan Allah

Dalam hadits riwayat al-Bukhari dan al-Nasa’i dari Abu Hurairah, konon pengganti kekayaan Nabi Ayub ‘alaihissalam datang dari segerombolan belalang emas. 
Hadits tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tatkala Ayub mandi dalam keadaan telanjang, tiba-tiba datang segerombolan belalang dari emas. Dia lalu mengumpulkannya dalam pakaian. 
Terdengar Allah menyeru kepadanya, ‘Wahai Ayub, bukankah Aku telah mencukupkanmu dari apa yang engkau lihat?’ 
Ayub menjawab, ‘Benar, tetapi aku tidak pernah puas dari limpahan berkah-Mu.’” 

(Lihat: Jâmi‘ al-Ushûl, jilid 8, hal. 251).

▪️Dibolehkan bersumpah dengan Al Quran

3️⃣ Termasuk kesyirikan bersumpah dengan menyebut nama selain Allah, karena syirik ada 3 macam yaitu :

▪️Syirik anggota badan seperti sujud dikuburan dll

▪️Syirik lisan bersumpah selain nama Allah dan mengingkari kenikmatan yg datang dari Allah

▪️Syirik hati berupa ria, beribadah semata2 mencari kepentingan dunia

4️⃣ Tanpa sadar terlanjur bersumpah selain menyebut nama Allah ucapkan Laa Illa Ha Illallah sebagai kafarat

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ bersabda,

"Siapa yang bersumpah, lalu mengatakan dalam sumpahnya, 'Demi Lāt dan 'Uzzā', maka hendaklah dia mengucapkan, 'Lā ilāha illallāh!' Siapa yang berkata kepada temannya, 'Kemarilah, ayo kita berjudi!', maka hendaknya dia bersedekah!"  

[Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Bukhari - 4860]

5️⃣ Apabila bersumpah memeluk agama selain islam, maka jika berdusta keadaan dirinya sesuai dengan seperti apa yg diucapkannya.

6️⃣ Jika ada orang bersumpah dengan menyebut nama Allah maka engkau harus menerima sumpahnya

Kisah ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dalam Shahîh masing-masing dari Abu Hurairah yang menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita:
 
رَأَى عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَجُلًا يَسْرِقُ، فَقَالَ لَهُ: أَسَرَقْتَ؟ قَالَ: كَلَّا وَاللَّهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ، فَقَالَ عِيسَى: آمَنْتُ بِاللَّهِ، وَكَذَّبْتُ عَيْنِي
 
“Pada suatu ketika, Nabi Isa melihat seorang lelaki yang mencuri. Lantas oleh Nabi Isa, si pencuri ditanya, ‘Apakah engkau mencuri?’ Pencuri itu menjawab, ‘Demi Allah, Dzat yang tidak ada Tuhan selain Dia, tidak!’ Nabi Isa berkata, ‘Aku beriman kepada Allah dan mendustakan kedua mataku’.”

📌 *Macam2 Sumpah*

Ada 3 macam sumpah yaitu :

▪️Sumpah laghwu sumpah main2 diucapkan seseorang tanpa berniat utk sumpah dan tidak menuntut kafarat jika dilanggar

▪️Sumpah palsu bersumpah dengan menyebut nama Allah namun diatas kedustaan. Sumpah ini tidak bisa diganti dengan kafarat harus bertaubat dengan taubat nasyuha dan orang yg bersangkutan

_Al yamin Al ghamus_ berarti membenamkan/menyelupkan, bermakna orang yg bersumpah diatas kedustaan tersebut sama saja dengan menenggelamkan dirinya ke dalam api neraka

▪️Sumpah biasa 

▪️Sumpah syirik sumpah selain nama Allah

📌 *Kafarat yg melanggar sumpah*
Kafarat sumpah ada 2 pilihan :

▪️Memberikan 10 orang fakir miskin makan, memberikan berpakaian atau memerdekakan hamba sahaya

▪️Berpuasa 3hr


❓ *Q & A*

1️⃣ Bersumpah dengan meletakkan quran utk sumpah jabatan, bagaimana hukumnya❓
Sumpah dengan demi belahan jiwaku,demi cintaku dll apakah termasuk sumpah❓

➡️Sumpah dalam kondisi tertentu seperti itu maka itu perkara bid'ah tidak pernah dicontohkan Rasulullah. Cukup memberikan kesanggupan untuk mengemban tanggung jwb.

➡️Bukan termasuk sumpah hanya gaya bicara saja

2️⃣ Mentadabburi al quran ada kalimat yg isinya sama, timbul pertanyaan dlm hati terkait banyaknya isi yg timbul dlm quran,apakah ini termasuk syirik❓

➡️ Tidak, selama dengan niat dan hati yg bersih mentadabburi bukan termasuk ketidak yakinan kepada Allah. Justru harus semakin semangat mempelajari quran.

3️⃣ Jangan melakukan Sumpah dokter apakah salah❓

➡️ Tidak mengapa karena tuntutan sumpah tsb tidaklah penting, pertama ada kebidahan didalamnya dan tidak ada syarat dalam agama harus bersumpah dalam menjabat suatu tugas/pekerjaan.

Lebih baik dihindari selama tdk ada efek dalam keterkaitan dengan pekerjaan




*KAJIAN RABU MT Humairah* 
*Gading Serpong Tangerang*

 📝 *SUMPAH & NADZAR* 📝
*_Kitab Fiqih Sunah Wanita_*

🎙️ *Ustadz Mukhlis Abu Dzar* 
*حفظه الله تعالى*

🕌 Padi Tour

📆 23 Oktober 2024

🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿🍂

*Bab Lanjutan*

🔷 *NADZAR*

Adalah salah satu bentuk ibafah kepada Allah yang hanya boleh ditujukan kepadaNya, ada beberapa poin dalam bab ini yang perlu diketahui :

🔺 *Pengertian Nadzar*

Dalam syariat islam Nadzar memiliki 2 makna, yaitu:
_Secara Umum_ yaitu semua ibadah yg kita lakukan baik sholat, ibadah haji ,Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ لْيَـقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِا لْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

"Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran (yang ada di badan) mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua (Baitullah)."

(QS. Al-Hajj 22: Ayat 29)

_Secara Khusus_ yaitu mewajibkan dan membebankan pada diri sendiri dengan niat karena Allah utk melakukan sesuatu yg sebnrnya tidak wajib. Dan dilakukan dengan lafadz tertentu dengan 

🔺 *Dalil Disyariatkannya Nadzar*

Hukum nadzar ada 2 pembicara :

1️⃣ Hukum nadzar itu sendiri

2️⃣ Hukum menunaikan nadzar (sudah bernadzar) jatuhnya wajib 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ نَّفَقَةٍ اَوْ نَذَرْتُمْ مِّنْ نَّذْرٍ فَاِ نَّ اللّٰهَ يَعْلَمُهٗ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَا رٍ

"Dan apa pun infak yang kamu berikan atau nazar yang kamu janjikan, maka sungguh, Allah mengetahuinya. Dan bagi orang zalim tidak ada seorang penolong pun."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 270)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۚ وَاِ نْ تُخْفُوْهَا وَ تُؤْتُوْهَا الْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

"Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 271)

*Alasan nadzar dikatakan ibadah* :

1️⃣ Jika nadzar dibarengi dengan berinfaq

2️⃣ Semua yg dilakukan akan dibalas Allah dan balasan itu bergantung kepada ibadah yg dilakukan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يُوْفُوْنَ بِا لنَّذْرِ وَيَخَا فُوْنَ يَوْمًا كَا نَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا

"Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana."

(QS. Al-Insan 76: Ayat 7)

Sifat orang2 yg beriman yg menunaikan nadzar dan takut akan adzab Allah

“Barangsiapa yang bernazar dengan tujuan untuk mematuhi (perintah) Allah, maka hendaklah ia melaksanakannya. Sebaliknya, barangsiapa yang bernazar dengan tujuan untuk mendurhakai Allah, maka janganlah ia melaksanakan-Nya.” 

(HR. Bukhari).

Seseorang dianggap bernadzar dengan syarat :

▪️Ada niat

▪️Diucapkan

▪️Saksi terdapat khilaf dikalangan ulama, namun walaupun tidak ada saksi tetap sah nadzarnya dan wajib ditunaikan

*Macam2 Nadzar*

1️⃣ Nazar Mutlaq melakukan sesuatu tanpa menghubungkan dengan sesuatu lainnya, nadzar tanpa bersyarat. Hukum nya terdapat khilaf dikalangan ulama namun yg pertama dihukumi makruh dan pendapat kedua hukumnya terpuji dan mustahab (dianjurkan)

2️⃣ Nadzar Muqoyyat/Mu'allaq mengharuskan diri sendiri utk melakukan sesuatu dan mengkaitkan dengan sesuatu (nadzar bersyarat). Hukumnya makruh dengan beberapa alasan :

▪️Seperti orang yang bakhil/pelit

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

نَهَى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ النَّذْرِ قَالَ « إِنَّهُ لاَ يَرُدُّ شَيْئًا ، وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ »

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernazar, beliau bersabda: ‘Nazar sama sekali tidak bisa menolak sesuatu. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang bakhil (pelit)’.” 

(HR. Bukhari no. 6693 dan Muslim no. 1639)

▪️Nadzar tidak mempercepat atau memperlambat takdir

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَنْذُرُوا فَإِنَّ النَّذْرَ لاَ يُغْنِى مِنَ الْقَدَرِ شَيْئًا وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ

“Janganlah bernazar. Karena nazar tidaklah bisa menolak takdir sedikit pun. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang pelit.” 

(HR. Muslim no. 1640)

3️⃣ Nadzar Maksiat yaitu seseorang bernadzar utk bermaksiat baik secara umum atau khusus. Dan nadzar ini hukumnya haram untuk ditunaikan, baik utk kesyirikan ataupun kemaksiatan.

“Barangsiapa yang bernazar dengan tujuan untuk mematuhi (perintah) Allah, maka hendaklah ia melaksanakannya. Sebaliknya, barangsiapa yang bernazar dengan tujuan untuk mendurhakai Allah, maka janganlah ia melaksanakan-Nya.” 

(HR. Bukhari)

Ada 2 pendapat terkait haruskah membayar kafarat utk nadzar maksiat ini :

Pendapat 1️⃣

▪️Wajib membayar kafarat karena sudah berjanji dan wajib dipenuhi

Pendapat 2️⃣

▪️Tidak perlu membayar kafarat 

4️⃣ Nadzar Syirik yaitu bernadzar untuk selain Allah, dan ini tidak boleh ditunaikan walaupun nadzar nya untuk ibadah, serta tidak ada kafarat krn nadzar nya tidak sah dan harus bertaubat kepada Allah

5️⃣ Nadzar terhadap sesuatu yg tidak ia miliki maka ini tidak dianggap nadzar

🔺 *Hukum Bernadzar*

▪️Orang yang bernadzar utk mentaati perintah Allah maka wajib melaksanakannya dan mengganti dengan kafarat jika tidak sanggup melakukannya. Perintah disini adalah sifatnya tidak wajib (jangan mewajibkan sesuatu yg asalnya memang sudah wajib) karena sesuatu yg wajib maka tidak menjadi sah nadzarnya

▪️Orang yg melakukan maksiat haram melaksanakan nya dan wajib membayar kafarat

▪️Orang yg bernadzar dengan melakukan perbuatan mubah serta mampu mengerjakan maka wajib memenuhi atau menebus dengan kafarat

Ini dikuatkan dengan hadist Buraidah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya seorang budak wanita hitam yang datang kepada Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam ketika beliau tiba dari peperangan. 

Budak tersebut berkata kepada beliau :

”Sesungguhnya aku pernah bernadzar untuk memukul rebana di dekatmu, jika Allah mengembalikanmu dalam keadaan selamat”. Beliau bersabda:

إن كنت نذرت فافعلي وإلا فلا

“ Jika engkau telah /bernadzar, maka lakukanlah., tetapi jika belum, maka jangan engkau lakukan”

Wanita tersebut menjawab : “ Saya sudah bernadzar. “ 
Maka duduklah Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam. Maka dia pun mulai memukulnya. Lalu Abu Bakr masuk, ia tetap memukulnya. Masuklah shahabat Utsman, ia pun masih memukulnya. 
Lalu ’Umar masuk, maka ia pun segera menyembunyikan rebananya itu di balik punggungnya sambil menutupi dirinya. 
Maka Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam berkata : ” Sesungguhnya setan benar-benar takut padamu wahai ’Umar.” 

(HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Baihaqi, Shahih )

▪️Bernadzar dengan sesuatu yg mubah namun dia sendiri tidak sanggup melakukannya maka tidak wajib melakukannya namun harus membayar kafarat

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Ibnu Abbas -radhiallahu ’anhu-. Dia berkata, 

“Suatu hari, Nabi menyampaikan khutbah. Tiba-tiba seorang lelaki berdiri sambil bertanya tentang nazar, ‘Abu Isra’il bernazar hendak berdiri dan tidak akan duduk. Dia tidak akan berteduh, tidak akan berbicara dan akan berpuasa. Beliau menanggapi, ‘Suruhlah dia untuk berbicara, berteduh, duduk, dan menyelesaikan puasanya.”

▪️Bernadzar menyedekahkan seluruh hartanya maka ia wajib memenuhi nadzarnya, namun jika ia memiliki kekhawatiran akan kehidupannya dan keluarga nya maka ia boleh membatalkannya, atau menyedekahkan 1/3 harta nya atau membayar kafarat

▪️Jika yang bernadzar meninggal dunia maka wali dari si mayit wajib menunaikannya

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Sa’ad ibnu Ubadah bertanya kepada Rasulullah tentang ibunya yang meninggal sebelum memenuhi nazarnya, kemudian Rasulullah bersabda,
“Penuhilah nazar ibumu.” 

(HR. Bukhari dan Muslim).

▪️Nadzar yang bukan karena Allah maka itu adalah syirik


❓ *Q & A*

1️⃣ Berniat nadzar namun tidak diucapkan, apakah ada kafarat❓

➡️ Tidak dianggap nadzar karena nadzar harus diucapkan, tidak ada kafarat karena tidak termasuk nadzar

2️⃣ Sebagai muslim baiknya ada nadzar atau tidak❓

➡️ Na'am tidak perlu bernadzar bagi seorang muslim lebih ditekankan pada tingkatkan taqwa, perbanyak sedekah dan doa serta jalin silaturahim

3️⃣ Kategori fakir dan miskin

➡️ Dalam ketentuan miskin itu pengeluaran lbh besar dari pendapatan hanya fakir lebih susah hidupnya, namun jika mengikuti hal ini akan sulit diterapkan. Maka masalah ini dikembalikan kepada urf' (daerah masing2). Misalnya melihat pada UMR Berarti orang yg bergaji di bwh UMR boleh diberikan sedekah

4️⃣ Hukum menurunkan ilmu hitam (sihir,qodam, susuk dll) kepada anak cucu karena sulit meninggal❓

➡️ Jika sudah ada pada diri seseorang maka akan sulit utk dikeluarkan pengaruhnya qodam ini bisa membaca karakter orang dan jika dibiarkan akan menjadi dukun/paranormal. Inilah tipu daya syaitan, dan sebagai bentuk adzab dr Allah akan sulit meninggal. Maka solusi mudah adalah mengobati sihir dengan sihir dan terus ruqyah hingga keluar apa yg ada didalam tubuhnya.


✔️ *Silahkan share sebanyak-banyaknya semoga menjadi wasilah pahala jariyah bagi kita semua*

📍 _Semoga bermanfaat & jangan lupa untuk mengamalkan ilmunya_

❌ ```Tidak dibolehkan merubah catatan yang sudah ada tanpa ijin notulen```

Kesempurnaan hanya milik Allah kekurangan dan kealpaan dalam penulisan dan penyampaian sudahlah pasti milik saya pribadi

🙏 _Mohon Maaf Lahir Bathin & Semangat Menuntut Ilmu_

📝 _Ita Ummu Nanda_

Hak Istri Mendapatkan Nafkah dari Suami

*KAJIAN RABU MUSLIMAH Lippo Cikarang* 

 📝 *HAK ISTRI, MENDAPATKAN NAFKAH SUAMI* 📝
( _Hadits ke-1062 Kajian Kitab Bulughul Maram_ )

🎙️ *Ustadz Hasan Ishak, MA* 
*حفظه الله تعالى*

🎥 Live On ZOOM

📆 6 November 2024


🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿🍂

*MUKADIMAH*

🔷 *Makna/Definisi Nafkah*

_Secara bahasa_ nafkah berasal dari kata _al infaq_ yg bermakna pembelanjaan;pengeluaran tentu saja dalam konteks yg positif

_Secara syariat_ nafkah adalah memberikan kecukupan kepada siapa yang menjadi tanggung jawabnya baik sandang, pangan dan papan dengan segala bentuk turunannya.

🔷 *Faktor Seseorang Memiliki Kewajiban Sebagai Pemberi Nafkah*

Menurut ulama ada 3 faktor seseorang memiliki tanggung jawab dalam memberikan nafkah, yaitu :

1️⃣ *_Adanya pernikahan_* yang mana pada saat ijab qobul saat itu pula lelaki memiliki tanggung jawab & kewajiban memberi nafkah kepada istrinya.
Bahkan ketika ada perceraian seorang suami masih memiliki tanggung jawab nafkah kepada istri selama masa iddah.

Suami boleh tidak memberikan nafkah jika
Istri tidak taat kepada suami/membangkang.

2️⃣ *_Memiliki hubungan kekerabatan/nasab_* orang tua wajib memberikan nafkah kepada anak-cucu karena hubungan nasab hingga usia anak baligh dan sudah memiliki penghasilan sendiri, namun jika anak sdh baligh dan tdk memiliki kemampuan utk mendapatkan penghasilan maka orang tua berkewajiban membantu dan hal ini terhitung sebagai sedekah. Sebaliknya seorang anak wajib memberikan nafkah kepada orang tua-kakek-nenek sebagai bentuk birrul walidain.

3️⃣ *_Orang yang memiliki kepemilikan_* Contoh :

▪️Zaman dulu banyak yg memiliki budak (bukan keluarga inti) maka pemilik tersebut wajib memberikan nafkah kepada budak yg dimilikinya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِتَّقُوااللهَ فِيْمَا مَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

“Bertaqwalah kalian kepada Allah dan perhatikanlah budak-budak yang kalian miliki.” 

[Shahihul Jami’ no. 106, Al-Irwa’ no. 2178]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لِلْمَمْلُوكِ طَعَامُهُ وَكِسْوَتُهُ وَلاَ يُكَلَّفُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا يُطِيقُ

“Budak memiliki hak makan/lauk dan makanan pokok, dan tidak boleh dibebani pekerjaan di luar kemampuannya.” 

[HR. Muslim, Ahmad dan Al-Baihaqi]

▪️Pemilik binatang yang merawat binatang untuk dipelihara (kucing, burung, ayam dll) wajib diberi makan.

“Ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing yang dikurungnya hingga mati, wanita itu masuk neraka karenanya. Kucing itu tidak diberinya makan, tidak diberinya minum, tidak pula dilepaskannya hingga dia bisa memakan hewan yang ada di tanah”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma

# *HADITS*

Dari Aisyah, sesungguhnya Hindun binti ‘Utbah berkata kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, 

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang suami yang pelit. Dia tidak memberi untukku dan anak-anakku nafkah yang mencukupi kecuali jika aku mengambil uangnya tanpa sepengetahuannya”. 

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda,
خُذِى مَا يَكْفِيكِ وَوَلَدَكِ بِالْمَعْرُوفِ

“Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar sepatutnya” 

(HR. Bukhari, no. 5364).

# *Makna Hadits*

▪️Istri boleh mengambil harta suami "secukupnya" dalam arti sesuai dengan kondisi kebutuhan yang diperlukan dan kebiasaan masyarakat pada saat itu.

▪️Nabi memberikan ijin kepada istri mengambil hak nya jika suami tidak memberikan kewajiban sewajar dan sepatutnya kepada istri

🔷 *Firman Allah yang Menegaskan Kewajiban Memberi Nafkah*

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖ ۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّاۤ اٰتٰٮهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَاۤ اٰتٰٮهَا ۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا

"Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan."

(QS. At-Talaq 65: Ayat 7)

Dalam ayat lain disebutkan,

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara ma’ruf” 

(QS. Al Baqarah: 233).

Tempat tinggal juga merupakan bagian nafkah yang harus diberikan suami kepada istri, sejatinya seorang suami tidak menempatkan istri pada kondisi menumpang tinggal pada orang lain meskipun itu keluarga terdekat istri atau suami, tempat tinggal yang di berikan suami walaupun sederhana atau hanya sebatas rumah sewa asalkan bisa mandiri dan layak untuk ditinggali bersama akan lebih baik.

🔷 *Bagaimana Jika Istri Merasa Tidak Cukup Dengan Nafkah yang Diberikan Suami Sedangkan Kemampuan Suami Terbatas*❓

Meminta tambahan nafkah lebih dari kemampuan dan kesanggupan suami tidaklah boleh. Tidak haram meminta tambahan nafkah namun lihat juga pada kondisi finansial suami, baiknya seorang istri mampu bersifat qona'ah & ridho terhadap pemberian suami serta perbanyak bersyukur atas pemberian suaminya. 

Istri Rasulullah pun pernah meminta hal tersebut hingga turun ayat yang memberikan arahan kepada Rasulullah untuk menasehati istri2 beliau, Sahabat Jabir ibn ‘Abdillah meriwayatkan:

Dari Jabir ibn ‘Abdillah , ia berkata: Abu Bakar minta izin bertamu kepada Rasulullah dan ia menemukan orang-orang sedang mengantri duduk di depan pintu rumah beliau dan belum mendapatkan izin masuk seorang pun dari mereka. Tetapi Abu Bakar kemudian diizinkan masuk. Kemudian datang ‘Umar dan minta izin masuk, ia pun diberi izin masuk. Ternyata ia melihat Nabi saw sedang duduk dikelilingi istri-istrinya dalam keadaan menahan pilu hati dan diam. 

‘Umar berkata: “Aku akan berkata sesuatu yang membuat Rasulullah tertawa.” 
‘Umar lalu berkata: “Wahai Rasulullah, seandainya anda melihat Bintu Kharijah (istri ‘Umar) meminta nafkah lebih kepadaku pasti aku akan berdiri kepadanya lalu aku tekan lehernya.” 
Rasulullah pun tersenyum dan bersabda: “Mereka yang di sekelilingku sebagaimana kamu lihat sedang meminta nafkah lebih kepadaku.”

Abu Bakar kemudian menghampiri ‘Aisyah untuk memegang lehernya, demikian juga ‘Umar menghampiri Hafshah untuk memegang lehernya. 
Keduanya berkata: “Kalian berani meminta kepada Rasulullah yang beliau tidak miliki!?” 

Mereka menjawab: “Demi Allah, kami tidak akan meminta lagi kepada Rasulullah saw apapun selamanya yang beliau tidak miliki.”

QS. al-Ahzab [33] : 28-29 yang dimaksud dalam hadits di atas lengkapnya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدۡنَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيۡنَ أُمَتِّعۡكُنَّ وَأُسَرِّحۡكُنَّ سَرَاحٗا جَمِيلٗا ٢٨ وَإِن كُنتُنَّ تُرِدۡنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَ فَإِنَّ ٱللَّهَ أَعَدَّ لِلۡمُحۡسِنَٰتِ مِنكُنَّ أَجۡرًا عَظِيمٗا ٢٩

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah (bekal yang cukup) dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.”

Jabir berkata: Beliau kemudian mulai dengan ‘Aisyah, sabda beliau: 

“Wahai ‘Aisyah, sungguh aku ingin menawarkan kepadamu satu hal yang saya ingin kamu tidak tergesa-gesa memutuskannya hingga bermusyawarah dahulu dengan orang tuamu.” 

‘Aisyah bertanya: “Hal apa itu wahai Rasulullah?” 

Rasulullah kemudian membacakan ayat di atas. ‘Aisyah berkata: “Pantaskah dalam urusan anda wahai Rasulullah aku bermusyawarah dengan kedua orang tuaku? Justru aku akan memilih Allah, Rasul-Nya, dan negeri akhirat. Aku mohon kepada anda jangan memberitahukan kepada seorang pun istri anda apa yang aku katakan ini.” 

Beliau menjawab: “Tidak ada seorang istri pun yang bertanya melainkan aku pasti memberitahunya. Sesungguhnya Allah tidak mengutusku sebagai pemberi beban dan tidak juga yang menyusahkan, tetapi Allah mengutusku sebagai pengajar yang memberi kemudahan.” 

(Shahih al-Bukhari bab bayan anna takhyira-mra`atihi la yakunu thalaqan illa bin-niyyah no. 3763).

🔷 *Skala Prioritas Dalam Pemberian Nafkah*

Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Jabir:

ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا، فَإِنْ فَضَلَ شَىْءٌ فَلِأَهْلِكَ. فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَىْءٌ، فَلِذِي قَرَابَتِكَ. فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَىْءٌ، فَهَكَذَا وَهَكَذَا.

Artinya: “Mulailah dengan dirimu sendiri, nafkahkan untuknya, lalu jika ada suatu lebihan, maka nafkahkan untuk istrimu. Jika dari nafkah istrimu ada suatu lebihan, maka nafkahkan untuk kerabatmu. Jika dari nafkah kerabatmu ada lebihan sesuatu, maka nafkahkanlah untuk ini dan itu” 

(HR. Muslim 997)

Memberikan nafkah kepada istri adalah yg paling utama karena mendapatkan ganjaran yang paling besar

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ

“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi, pen)” 

(HR. Muslim no. 995).

🔷 *Jika Suami Tidak Sanggup Memberikan Nafkah Kepada Istri*

Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud, mendatangi Rasulullah dan menanyakan satu soal menakjubkan tentang sedekah. 

“Wahai Nabi Allah, hari ini engkau memerintahkan untuk bersedekah dan aku mempunyai perhiasan. Aku ingin menyedekahkannya. Ibnu Mas’ud dan anak-anak berpendapat bahwa merekalah orang yang pantas aku beri,” kata Zainab. 

Rasulullah bersabda : 

“Ibnu Mas’ud benar. Suamimu dan anakmu adalah orang yang paling pantas engkau beri sedekah.”

(HR Bukhari, Muslim, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).

Ibnu Mas’ud adalah seorang fakir sementara istrinya adalah seorang yang kaya. Biasanya, si istri akan membantu suaminya dengan hartanya bukan dengan niat bersedekah, namun karena saling tolong menolong dalam kehidupan.

🔷 *Q & A*

1️⃣ *Suami istri bekerja dan gaji dipegang suami, istri dijatah penghasilannya karena semua pengeluaran diatur suami, dan istri memotong gaji sebelum diserahkan kepada suami tanpa sepengetahuan suami. Apakah istri berdosa*❓

➡️ Jika keduanya bekerja maka penghasilan suami wajib dikeluarkan sebagian utk nafkah istri dan penghasilan istri wajib dimiliki istri sendiri sebagai haknya. 
Baiknya istri menyampaikan kepada suami bahwa gaji istri adalah milik istri bukan untuk nafkah keluarga. 
Dan suami tersebut berlaku dzolim jika kondisi nya seperti tersebut diatas.

2️⃣ *Bagaimana menyikapi perlakuan suami agar istri bisa ridho* ❓

➡️ Selama tindakan dan perbuatan suami tidak melanggar syariat maka bersabar menghadapinya, insyaa Allah dengan sabar itu akan mendapatkan ganjaran besar disisi Allah Azza Wa Jalla

3️⃣ *Apabila kemampuan finansial suami terbatas, mana yang didahulukan nafkah orang tua atau anak istri*❓

➡️ Keduanya adalah hal yang wajib, namun yg lebih utama adalah memberikan nafkah kepada Anak dan istri sebagai tanggung jawab yang utama

4️⃣ *Jika istri membantu suami mencukupi kebutuhan karena keterbatasan suami yg tidak mencukupi penghasilannya hanya mampu utk bayar sewa rumah*❓

➡️ Selama istri ridho karena keterbatasan suami maka terima saja, karena suami sudah berupaya semampunya. Dan ini akan terhitung kebaikan sedekah kepada suami

5️⃣ *Diusir dari rumah mertua karena suami istri sudah memiliki rumah namun suami ttp bersikukuh utk tinggal dengan ibunya dengan alasan menemani ibu bagaimana sikap kita*❓

➡️ Salah satu bentuk keegoisan suami memaksakan kemauan sendiri tanpa memperhatikan kebutuhan istri dan ini kedzoliman kepada istri. Mungkin bisa dibicarakan dengan suami terkait kondisi tsb, atau mungkin rumah nya bs disekat agar privasi masing2 tetap terjaga

6️⃣ *Apakah bagi istri terhitung sedekah jika membantu suami mendapatkan penghasilan tambahan, apakah suami termasuk dzolim karena tdk mencukupi kebutihan istri*❓

➡️ Iyaa termasuk sedekah dan nikmati saja karena ini bisa jadi kesempatan untuk mendapatkan ridho suami.
Jika suami sudah melakukan dengan maksimal dalam mencari nafkah maka tdk termasuk dzolim.

7️⃣ *Hukum suami bersedekah tiap bulan lebih besar dari pada utk nafkah istri, bahkan istri sampai diam2 mengambil uang suami utk diberikan kepada orang tua*❓

➡️ Suami mendahulukan nafkah kepada istri lebih utama, dan bukan hal yang baik melakukan hal tsb mengambil diam2 uang suami utk memenuhi kebutuhan orang lain meskipun orang tua sendiri kecuali utk pemenuhan kebutuhan pribadi dan keluarga secukupnya boleh.

Karena anak laki-lakilah yg memiliki kewajiban kepada orang tuanya bahkan kepada saudara perempuannya sekalipun wajib untuknya diberikan nafkah

8️⃣ *Suami teman meninggal mendadak hingga teman tersebut stress dan tidak mengerti ttng masa iddah hingga selalu keluar rumah utk menghilangkan stress bersama teman2, apakah termasuk dosa*❓

➡️ Ya...karena ia tidak sabar menerima takdir Allah dan perlu dinasehati teman tersebut jangan sampai berkelanjutan dalam bersedih hingga stress.

9️⃣ *Ada kucing liar yg suka kerumah apakah kami wajib memberi makan*❓

➡️ Tidak mengapa jika kucing dtng dengan sendirinya berarti tidak termasuk binatang yg wajib kita nafkahi karena ia memiliki kebebasan keluar masuk rumah, dan tdk ada kewajiban bagi kita memberinya makan. Namun jika atas kebaikan ibu memberikan sedikit makanan baginya itu termasuk sedekah

🔟 *Hukum uang suami dipegang istri semua utk keperluan RT*❓

➡️Tidak ada masalah jika suami ridho, namun suami wajib dipertanyakan kenapa harus menyerahkan semua uangnya kepada istri.
Wallahu a'lam


✔️ *Silahkan share sebanyak-banyaknya semoga menjadi wasilah pahala jariyah bagi kita semua*

📍 _Semoga bermanfaat & jangan lupa untuk mengamalkan ilmunya_

❌ ```Tidak dibolehkan merubah catatan yang sudah ada tanpa ijin notulen```

Kesempurnaan hanya milik Allah kekurangan dan kealpaan dalam penulisan dan penyampaian sudahlah pasti milik saya pribadi

🙏 _Mohon Maaf Lahir Bathin & Semangat Menuntut Ilmu_

📝 _Ita Ummu Nanda_