Hari Rabu, 15 Juni 2022, agenda kami adalah jalan-jalan ke sekitar kota Madinah. Pukul 06.30 kami berangkat dari hotel dengan menaiki bus. Tujuan pertama adalah Masjid Quba.
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam ketika hijrah ke Madinah. Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke masjid ini setiap hari Sabtu. Saat ziarah ke sana, kita disunnahkan untuk shalat dua rakaat, yang pahalanya setara dengan ibadah umroh. MasyaaAllah.
Dari Usaid bin Zhuhair Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلاَةُ فِى مَسْجِدِ قُبَاءٍ كَعُمْرَةٍ
“Shalat di Masjid Quba’, (pahalanya) seperti umrah.”(HR. Tirmidzi, no. 324 dan Ibnu Majah, no. 1411. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
(Sumber https://rumaysho.com/20047-kumpulan-amalan-ringan-19-pahala-shalat-di-masjid-quba-seperti-umrah.html)
Masjid berikutnya yang kami kunjungi adalah Masjid Qiblatain. Sayangnya, kami tidak berhenti di sana. Masjid ini tidak bisa dikunjungi karena selama pandemi, masjid tersebut ditutup untuk umum. Jadi, kami hanya lewat saja.
Di masjid inilah terjadi peristiwa pengalihan arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Oleh karena itulah, disebut Qiblatain, dua kiblat.
Selanjutnya, kami tiba di Khandaq. Khandaq artinya parit. Di tempat inilah Nabi dan para sahabat menggali parit atas saran Salman Al Farisi. Parit ini digunakan sebagai benteng pertahanan dari serangan kaum musyrikin. Namun saat ini, paritnya sudah tidak ada karena dibuat bangunan. Hanya tersisa beberapa pos jaga.
Di Khandaq ini dibangun sebuah masjid yaitu Masjid Khamsah, atau dikenal juga dengan nama Masjid Salman Al Farisi atau Jami' Al Kandaq.
Destinasi berikutnya adalah kebun kurma. Dalam benak saya, namanya wisata kebun kurma, kami akan diajak berkeliling kebun, lalu boleh memetik buah kurma sepuasnya. Ternyata tidak. Di sana kami langsung diarahkan ke sebuah gedung tempat penjualan aneka macam kurma dan oleh-oleh khas Arab lainnya, seperti kacang-kacangan dan coklat. Meskipun di daerah kebun kurma, tetapi harganya tidak lebih murah dari harga pasaran. Jadi, saya tidak beli.
Tujuan terakhir City Tour ini adalah Jabal Uhud. Di Jabal Uhud ini, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersama 700 pasukan muslimin memerangi 10.000 kaum musyrikin. Pada awalnya, kaum muslimin sudah berhasil memenangkan peperangan. Namun, karena ketidakdisiplinan pasukan pemanah, akhirnya justru pasukan kaum muslimin yang mengalami kekalahan.
Di Jabal Uhud ini, 70 syuhada dimakamkan, termasuk paman Rasul, Hamzah bin Abdul Muthalib dan Sahabat Mush'ab bin Umair.
Di Jabal Uhud ini banyak pedagang oleh-oleh. Harganya pun lebih murah daripada yang dijual di kebun kurma. Misalnya saja kacang almond. Dengan bungkusan yang sama -tidak disebutkan berapa gramnya-, harganya lebih murah 10 riyal daripada di kebun kurma. Di kebun kurma 35 riyal, di sini hanya 25 riyal. Alhamdulillaah, masih ditambah bonus sebuah tasbih.