Sunday, May 30, 2021
Launching AADRK
Saturday, May 29, 2021
Apa pun, untuk Palestina (2)
Thursday, May 27, 2021
Review "Si Putih"
Tuesday, May 25, 2021
Apa Pun, untuk Palestina
Sunday, May 23, 2021
Waktu Sahur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).
Betapa bodohnya kita, bila saat Allah ingin mengabulkan doa-doa, kita malah asyik dengan hiburan yang melenakan dan urusan duniawi lainnya. Sudah seharusnya kalau begitu selesai makan sahur, kita kembali menghadapkan wajah ke kiblat, menghiba dan memohonkan segala asa kepada-Nya. Semoga apa yang kita impikan, dikabulkan-Nya.Saturday, May 22, 2021
Insan Terkaya
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725).
Meskipun kekayaan orang sedunia dijadikan satu, tak akan bisa menyamai kekayaan pahala seorang muslim yang melaksanakan salat Fajar. Meskipun, kita tahu, tentu saja kekayaannya bukan berupa harta seperti kekayaan para miliarder dunia. Kekayaan mereka akan dibayar tunai nanti di akhirat. Namun, bukan hal yang mustahil, bila di dunia pun mereka akan mendapatkannya juga. Semua kembali kepada kehendak Sang Pemilik alam semesta. Allah 'azza wa jalla.Thursday, May 20, 2021
Hakikat Berbagi
Bismillaah
Berbagi itu melegakan dan membahagiakan
Tak hanya yang menerima
Yang memberi pun merasakannya
Berbagi kebaikan tak melulu berupa harta. Ilmu dan segala yang bermanfaat bisa pula untuk berbagi. Berbagi harta akan meringankan si papa dari kekurangan. Berbagi ilmu akan mengentaskan si penerima dari ketidakmengertian. Berbagi makanan, mengenyangkan mereka yang kelaparan. Berbagi air, menghilangkan haus dan dahaga.
Harta, ilmu, makanan, minuman yang dibagi kepada orang lain, mungkin secara kasat mata seperti berkurang. Namun sejatinya, ia terus bertambah. Bertambah kebermanfaatannya, baik di dunia maupun di akhirat.
Dan, sesungguhnya, ketika kita berbagi, kita tidak sedang membantu mereka yang membutuhkan. Justru mereka lah yang telah membantu kita. Karena mereka telah bersedia menerima sedekah kita. Bayangkan, bila tak ada yang mau menerima sedekah kita. Kita tidak akan mendapatkan pahala bersedekah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ؟
"Bukankah kalian ditolong serta diberi rizki melainkan dengan sebab orang dhu'afa (lemah) diantara kalian?" (HR al-Bukhari:2896)
Berbagi telah menjadi amal ibadah yang dirindukan oleh mereka yang telah tiada. Mereka yang tidak beruntung di negeri akhirat, memimpikan kehidupan baru yang bisa memberinya kesempatan untuk berbagi.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاَ نْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَاۤ اَخَّرْتَنِيْۤ اِلٰۤى اَجَلٍ قَرِيْبٍ ۙ فَاَ صَّدَّقَ وَاَ كُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh."
(QS. Al-Munafiqun: Ayat 10)
Di sini, di saat nyawa masih bersama raga, hendaklah membiasakan diri untuk selalu berbagi. Bagikan segala kebaikan yang kita miliki. Tak ada harta, kita bisa berbagi tenaga dan pikiran. Tak ada pula? Kita bisa berbagi dengan senyuman. Karena senyuman adalah sedekah.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“.
Sumber hadits: https://muslim.or.id/3421-keutamaan-tersenyum-di-hadapan-seorang-muslim.html