Judul : Ada Apa Dengan Buku?
Penulis : Cahyadi Takariawan
Penerbit : Wonderful Publishing
Terbit : Juli 2020
Bismillaah
Buku adalah keabadian,
warisan, kenangan sepanjang zaman, amal jariyah yang bisa memberikan pahala
berkekalan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Manusia yang paling dicintai
di sisi Allah adalah yang banyak memberikan kemanfaatan bagi orang lain.” (HR.
Thabrani)
Menulis buku memberikan banyak manfaat. Antara lain:
1.
Menambah pengetahuan
2.
Menumbuhkan semangat
3.
Meneguhkan pendirian
4.
Memberikan solusi
5.
Mengajak petualangan
mengasyikkan
6.
Memberikan hiburan
7.
Menjalin ikatan
Selain memberikan banyak manfaat, menulis
buku merupakan salah satu cara mengikat ilmu.
Ø
Imam Syafi’i rahimahullah
“Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah
ikatannya. Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan,
jika engkau memburu kijang, setelah itu engkau biarkan terlepas begitu saja.”
Ø
Rasulullah ﷺ
“Ikatlah ilmu dengan kitab (yaitu: dengan
menulisnya).”
Dari Abdullah bin Umar r.a., dia bertanya,
“Ya Rasulullah, apakah ilmu harus diikat?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Ya.” Aku
berkata, “Apa pengikatnya?” Beliau menjawab, “Buku (tulisan).” (HR. Ath
Thabrani)
Ø
Anas bin Malik r.a.
“Wahai anak-anakku, ikatlah ilmu ini
(dengan tulisan).” (Diriwayatkan oleh Ad-Darimi)
Ø
Mu’awiyah bin Qurrah Abu
Iyas
“Dahulu dikatakan, ‘Barangsiapa yang tidak
menuliskan ilmunya, maka ilmunya itu tidak akan kembali menjadi ilmu.”
(Diriwayatkan oleh Ad-Darimi)
Ø
Asy Sya’bi
“Apabila engkau mendengar sesuatu (ilmu),
maka catatlah meskipun pada dinding.” (Diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah dan Ad
Dulabi)
Buku Mengabadikan Kebaikan
Karena dengan dituliskan, orang-orang yang hidup di kemudian
hari masih bisa menikmati ilmu dan kebaikan yang ditulis tersebut. Termasuk
sunnah-sunnah Nabi. Apa jadinya bila tidak dituliskan? Mungkin kita tidak akan
tahu.
Modal
Dasar Membuat Buku
1.
Hasrat yang hebat
Salah satu cara menumbuhkan hasrat adalah
dengan mencetak buku dummy.
2.
Tekad kuat tanpa syarat
3.
Disiplin menulis; dengan
menaati dan mematuhi peraturan seperti Zona Waktu Menulis (ZWM), Zona Tempat
Menulis (ZTM), dan Sarana Khusus Menulis (SKM).
4.
Komitmen untuk menulis buku
5.
Waktu untuk menulis
Dari
Mana Hadirnya Buku?
Berawal dari makna (meaning). Apa makna
membuat buku bagi saya?
Menulis buku merupakan salah satu cara saya untuk
mengungkapkan perasaan. Selain itu, saya juga ingin berbagi pengalaman dan
sedikit ilmu yang saya miliki kepada para pembaca tulisan saya. Dengan menulis,
saya juga ingin mengabadikan kebaikan yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi
orang lain, sehingga bisa menjadi salah satu amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meski
nyawa sudah berada dalam genggaman Sang Pemiliknya. Saya ingin seperti para
ulama yang kitabnya masih dibaca dan diamalkan hingga saat ini, padahal mereka
sudah meninggal ratusan tahun yang lalu.
Tentang tujuan (goal) saya dalam menulis adalah
ingin berbagi hikmah kehidupan yang telah saya alami agar pembaca nantinya bisa
terinspirasi dan termotivasi.
Keuntungan/kemanfaatan (benefit) yang
ingin saya peroleh dari buku adalah kepuasan telah memiliki buku solo yang bisa
memberikan manfaat kepada orang lain. Meski tidak dipungkiri, saya pun berharap
bisa seperti Pak Cah yang telah melanglang buana karena buku.
Mendapatkan
Ide Menulis
Pertama, dari hal-hal prinsip
1.
Tujuan menulis
2.
Idealisme
3.
Dari visi hidup
Kedua, dari diri sendiri
1.
Dari perenungan dan
penghayatan sendiri
2.
Dari kondisi jiwa dan
perasaan
3.
Dari dunia yan gkita geluti
sehari-hari
4.
Dari hobi
5.
Dari berbagai kejadian yang
dialami
6.
Dari sakit
7.
Dari kegagalan
8.
Dari keterbatasan diri
9.
Dari keinginan
10.
Jatuh cinta
Ketiga, dari lingkungan sekitar
1.
Kondisi masyarakat di
kampung
2.
Bencana dan musibah
3.
Jalan yang rusak
4.
Robohnya surau kami
Keempat, dari kehidupan sehari-hari
1.
Dari pengalaman dan
kegiatan sehari-hari
2.
Dari pelaksanaan amanah dan
tugas profesi kita
3.
Dari pengalaman perjalanan
4.
Dari organisasi
5.
Dari pengalaman belanja
6.
Dari film dan drakor yang
enak ditonton
7.
Bahan ajar
Kelima, dari bacaan
1.
Dari kitab rujukan
2.
Dari tulisan orang lain
3.
Dari berita di media massa
Keenam, dari orang lain
1.
Dari kisah dan cerita orang
lain
2.
Dari “paksaan” pihak lain
3.
Dari ide orang lain
4.
Dari obrolan di forum
arisan, majelis taklim, mal, atau di pasar
5.
Dari celoteh anak-anak
6.
Dari pertanyaan yang tidak
mampu kita jawab
7.
Dari kejadian yang menimpa
orang lain
Ketujuh, dari lingkungan global
1.
Dari kondisi dunia
2.
Dari sisi lingkungan hidup
3.
Pasar bebas, politik
perdagangan
Hal
yang Anda sukai, akan mudah menjadi tulisan. Menulislah dari sesuatu yang kita
sukai.
“If you wait for inspiration to write, you’re
not a writer, you’re a waiter.”
(Dan
Poynter)
Ide menulis saya:
1.
Tentang dunia mengajar,
karena saya seorang guru
2.
Tentang anak-anak saya
tercinta, yang sangat beragam karakter dan keinginan
3.
Tentang hikmah kehidupan
yang telah saya dapatkan selama ini
#emakemakpunyakarya