Monday, February 12, 2018
Challenge yang Amazing
Tuesday, February 6, 2018
Laksamana Cheng Ho
Bismillah
Laksamana Cheng Ho mungkin tidak seterkenal Columbus yang telah menemukan benua Amerika. Namun kegagahan dan kepiawaiannya dalam melakukan ekspedisi pelayaran ke beberapa negara tak kalah hebatnya dibandingkan para bahariwan dari Barat.
Cheng Ho yang dikenal juga dengan nama Sam Po Kong atau Sam Po Toa Lang adalah seorang laksamana (admiral) dari Tionghoa yang hidup pada masa Dinasti Ming. Mulanya, beliau hanyalah seorang kasim (pembantu pangeran). Tapi karena kesetiaan dan kepandaiannya, beliau diangkat sebagai salah seorang pejabat kerajaan yang kemudian mendapatkan tugas untuk mengadakan muhibah ke negara-negara di Asia dan Afrika.
Muhibah yang dilakukan Laksamana Cheng Ho ini dilakukan pada awal abad ke-15. Jauh sebelum para bahariwan Barat melakukannya. Meski demikian, kecanggihan dan kelengkapan ekspedisi Cheng Ho lebih baik dibandingkan mereka. Sebagai perbandingannya, bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Selain sarana dan prasarana yang begitu lengkap dan terstruktur rapi, yang lebih menakjubkan dari pelayaran Cheng Ho ini adalah keberhasilannya dalam mengatur awak kapalnya yang berjumlah ribuan, lebih dari 27.000, dengan agama yang berbeda-beda. Ada yang beragama Islam, Buddha, dan Tao. Cheng Ho yang merupakan seorang muslim yang shalih, ternyata sangat toleran terhadap anak buahnya yang berbeda keyakinan. Bahkan ia memberi kebebasan kepada mereka untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan mereka. Begitu pula saat ia singgah di negara-negara. Ia sangat menghargai dan toleran, tanpa melanggar syariat Islam.
Misi pelayaran Cheng Ho ini berbeda dengan yang dilakukan oleh para bahariwan Barat. Bila sebagian besar pelayaran yang dilakukan oleh bangsa Eropa berakhir dengan penjajahan terhadap negeri yang dikunjungi, tidak demikian dengan apa yang dilakukan oleh Cheng Ho. Bahkan, senjata yang dibawa kapal-kapal Cheng Ho sangat sedikit bila dibandingkan dengan pelayaran dari Barat. Seperti yang dikemukakan oleh Buya Hamka ini:
"Senjata alat pembunuh tidak banyak dalam kapal itu (armada Cheng), yang banyak ialah "senjata budi" yang akan dipersembahkan kepada raja-raja yang diziarahi."
Mengapa demikian?
Karena pelayaran Cheng Ho bertujuan untuk menjalin persahabatan dengan negara-negara yang dikunjungi, di samping melakukan perdagangan juga. Dalam melakukan perdagangan ini,
"Reputasi Laksamana Cheng Ho dalam bidang perdagangan yang selalu menekankan kejujuran dan saling menghormati itu sangat membekas di kalangan penduduk di negara-negara yang pernah dikunjunginya."
Selain berdagang dan menjalin persahabatan, Cheng Ho juga menyebarkan agama Islam. Dakwahnya dilakukan dengan cara damai, tanpa kekerasan. Ini membuktikan sekaligus untuk menyangkal opini yang berkembang di kalangan musuh-musuh Islam bahwa Islam selalu disebarkan dengan peperangan dan pertumpahan darah. Cheng Ho yang taat, sangat toleran dan menghargai umat beragama lain. Sehingga dalam berdakwah pun tidak pernah melakukan pemaksaan.
Itulah sekelumit kisah tentang Laksamana Cheng Ho. Seorang muslim Tionghoa yang telah berjasa besar dalam bidang pelayaran, perdagangan, dan juga penyebaran agama Islam.
#Tugas RC ODOP 2