Friday, May 3, 2024

MEMAHAMI FASE PERKEMBANGAN OTAK ANAK MULAI USIA KEHAMILAN SAMPAI ANAK USIA DINI

 


In syaa Allah pembahasan dalam sesi ini yaitu tentang memahami proses perkembangan otak anak. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perkembangan otak anak tidak hanya di masa usia dini saja, melainkan akan terus berkembang hingga masa remaja bahkan sampai dewasa, walaupun perkembangannya tidak sepesat masa usia dini.



Pada sesi ini akan ada beberapa pembahasan.
1. Ciri khas anak 
2. Tahapan perkembangan otak anak 
3. Memaksimalkan perkembangan otak
 


1. Ciri Khas Anak 

Anak ini memiliki ciri unik dan khas sehingga memiliki periode khusus yang kita sebut dengan masa kanak-kanak. Pada masa ini anak-anak memiliki ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan. 

Tumbuh artinya bertambah ukuran dan jumlah sel tubuh yang ditandai dengan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. 

Sedangkan berkembang artinya semakin berkembang kemampuan fungsi tubuh yang lebih kompleks yang ditandai dengan motorik, sensorik, bahsa,dan sosial.



Dari masa anak-anak ada yang kita sebut dengan periode emas. Kenapa periode emas?
Karena pada periode ini terjadi di awal kehidupan anak. Mulai dari kehamilan sampai 2 tahun awal kehidupan terjadi perkembangan otak yang sangat pesat. Sehingga, peningkatan masa otak jauh lebih pesat di banding masa anak-anak sampai kita tua. 


Pada masa ini ditandai dengan perkembangan yang cepat, perkembangan otak anak, dan yang paling penting adalah terjadi pematangan sistem dalam tubuh manusia termasuk diseting juga sistem metabolismenya. 


Dalam hal ini, juga sudah terdapat penelitian yang memaparkan bahwa apa yang terjadi di awal kehidupan ini bisa mempengaruhi risiko penyakit tidak menular seperti dara tinggi maupun kencing manis. Sebab, sistem metabolisme tubuh manusia terjadi pada masa pertumbuhan.



Apabila di masa 2 tahun awal kehidupan tidak optimal, maka sistem metabolisme juga akan terganggu. Jika pada masa kandungan janin tidak mendapatkan gizi yang cukup, maka akan berpengaruh pada si bayi; seperti masa tubuhnya kurang, bisa berisiko stunting, dan perkembangan otak yang tidak maksimal. Dan apabila kita sukses dalam memaksimalkan kehidupan di awal, maka efeknya akan panjang bahkan sampai kita dewasa.



Berikut gambaran perkembangan otak anak: 

Berat otak: 
Lahir ~ 400 gram 
3 tahun ~ 1100 gram 
Dewasa ~ 1400 gram



Dari sini dapat dilihat selisih perkembangan otak mulai lahir hingga dewasa. Pada 2-3 tahun awal, otak anak dapat meningkat 3 kali lipat. Sementara, dari usia 3 tahun hingga dewasa yang masa usianya lebih lama tapi peningkatannya tidak secepat di 3 tahun awal kehidupan. Jadi, ini bisa menandai bahwa ada sesuatu besar terjadi di masa-masa awal kehidupan.



Sebagaimana yang kita ketahui bahwa otak kita tersusun dari berbagai sel-sel syaraf yang seperi laba-laba yang memiliki kaki. Semakin kaki antar laba-laba menyambung dengan kaki laba-laba yang lain, maka semakin bagus anak memproses informasi di otak. Sehingga yang perlu kita pastikan adalah jumlah sel syarafnya mencukupi dan jumlah sinaps nya banyak. Jadi semakin banyak jumlah sinaps/kaki laba-laba, maka semakin cepat anak berpikir. 


Kemudian menariknya, sel syaraf pertama ini dibentuk di masa kehamilan. Lalu untuk sinaps atau jembatan antar si kaki laba-laba itu terjadi di masa 2 tahun awal kelahiran. Dan ada juga mielin atau selimut pada kaki laba-laba yang membuat arus listrik di otak bisa cepat terjadi pada 5 tahun awal kehidupan.



Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwa proses terjadinya perkembangan otak terjadi pada masa kehamilan sampai 5 tahun awal kehidupan anak, sehingga di fase-fase ini lah kita harus investasikan. Nah, seringkali untuk perkembangan otak ini kita menunggu pada masa sekolah karena mereka belajar. Padahal masa belajar ini dimulai sejak masa kandungan. 


Kita harus sering ajak anak ngobrol, kita bentuk bonding ke anak, dan saat anak lahir meski belum bisa berbicara dan hanya menatap kita, tetap kita ajak ngobrol karena pada saat itu sel syaraf yang ada di dalam otak anak sedang nyala dan aktif aktifnya dalam membentuk jaringan antara satu kaki laba-laba dan kaki laba-laba lain.



Apabila kita ingin memiliki anak yang cerdas, maka investasi 5 tahun awal ini sangat krusial. 



Seringkali kita mendengar bahwa pintar ini turunan, ini tidak sepenuhnya benar. Sebab, sebenarnya mayoritas dari faktor lingkungan keluarga. Misalnya saja dalam masa kehamilan, bagaimana yang dirasakan oleh ibu? Apabila ibunya happy, maka itu akan mengurangi hormon-hormon stress yang berpengaruh pada janin. Karena hormon stress ini sekitar 20% bisa melewati plasenta. Makanya lingkungan keluarga/lingkungan terdekat yang baik yang perlu kita jaga.



1. Tahapan Perkembangan Anak

Tahapan perkembangan anak ini sangat penting untuk kita ketahui. Supaya kita bisa mengetahui cara memberikan stimulasi kepada anak sesuai dengan keinginan yang kita harapkan. Dengan kita mengetahui tahpan perkembangan anak, juga dapat membantu kita untuk menyeting ekspetasi kita dan membantu kita juga untuk tidak mudah stress dan menjalani sesuatunya lebih enjoy.


 2. Perkembangan Bahasa 

Kemudian Bahasa dibagi mejadi 2. Yaitu yang menerima bahasa (Receptif) atau eks[resif dimana anak menyampaikan sesuatu baik dari ucapan, ekspresi, dari senyuman, maupun tangisan. Bahasa juga ada verbal dan non verbal.  



Yang sering kali datanya adalah kapan anak mulai bisa ngomong kata pertama yaitu di usia 12 bulan. Dari awal mungkin ekspresi anak adalah nangis, kemudian seiring berjalannya waktu maka hahasa anak pun akan berkembang. 



3. Perkembangan Persona Sosial 

Persona sosial ini hubungannya dengan bonding dan interaksi sosial di mana anak bisa meregulasi emosinya sendiri dan kemampuan berinteraksi dengan sosial. Untuk interaksi sosial awal anak dimulai dari anak bersama orang tua. Interaksi yang dilakukan bersama orang tua bisa mulai dari kontak mata, lalu setelah 2 bulan biasanya anak sudah mulai bisa bembalas interaksi misalnya kita sedang senyum bahagia maka anak pun ikut senyum bahagia.



4. Perkembanagan Kognitif 

Kognitif yaitu kemampuan anak berpikir. Seperti proses anak dalam bermain atau menyusus puzzle dimana anak diasah cara berpikirnya supaya puzzle ini tersusun dengan pas. Atau proses anak dalam menyusun balok. Tentunya anak akan berpikir agar baloknya dapat tersusun dengan baik. 


Jadi, apabila kita berbicara tentang perkembangan otak anak tentu tidak melulu teantang buku, tapi justeru dengan bermain, anak dapat distimulasi dengan tantangan yang sesuai dengan usia anak. Kemudian anak dapat belajar dan menemukan metode untuk memecahkan tantangan tersebut.


Tips Rahasia di Balik Kecerdasan Anak

Kecerdasan anak berhubungan dengan perkemabangan otak yang dibantu melalui asah, asih, dan asuh. 

1. Asah 
Kebutuhan stimulasi (stimulasi kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, dan lain sebagainya). Hal ini dapat kita lakukan denga cara kita mengajak anak bermain, kita bacakan buku, dan kegiatan positif lainnya. 

2. Asih 
Kebutuhan kasih sayang dan emosi (rasa aman dan nyaman, siperhatikan minatnya, diberi contoh, dimotivasi, dan lain sebagainya). Hal ini bisa kita lakukan dengan membangun bonding yang baik kepada anak. Anak memiliki rasa yang sensitive sehingga perlu rasa aman, nyaman, dan butuh dipahami dari orang tua Ayah dan Ibu.

3. Asuh 
Kebutuhan fisik – biologis (gizi, imunisasi, kebersihan, aktivitas fisik, dan kesehatan). Dari segi gizi juga perlu kita perhatikan. Seperti vitamin, mineral, protein. Dan untuk cerdas perlu juga fisik yang sehat untuk dapat melakukan eksplorasi.


Apakah kecerdasan itu menurun? Apakah ayah dan ibu harus Pendidikan tinggi? 

Yang paling penting dari jawaban ini adalah Ayah dan Ibu harus berperan aktif. Sehingga Ayah dan Ibu butuh persiapan.
Diantara persiapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 

1. Dimulai dari diri sendiri 
- Kesiapan Mental (mencegah parental sepression)
- Kesiapan dalam ‘mengambil keputusan’ (membentuk maternal agency)
- Kesiapan ilmu (memupuk parental education) 

2. Kesiapan dari Diri dan Pasangan 
- Family Value (harus sinkron antara Ayah dan Ibu)
- Sosioekonomi 

3. Keluarga dan Lingkungan Rumah 
- Sounding nilai-nilai yang ditanamkan kepada anak 
- Diskusi terkait referensi yang digunakan 
- Pembiasaan metode asah, asih, dan asuh yang akan diterapkan


Closing Statement

Selamatkan orang tua, kemudian anak. Always star from your self. Semisal orag tua sudah happy in syaa Allah akan lebih mudah mengatur anak. Namun, semisal kita penuh tekanan, stress walaupun kita pintar tentu kita akan merasa kelelahan. 

Jadi, penting untuk menjaga diri kita terlebih dahulu karena itu sebagai kunci pembukanya learning with love untuk anak-anak kita demi mengoptimasi perkembangan otak anak usia dini.

No comments:

Post a Comment